Senin, Maret 16, 2009

selalu ada jalan keluar

Hidup ini tidaklah selalu mulus, mesti ada gejolak. Bagaimanakah kita menyikapinya.
Banyak cara yang dapat kita lakukan, tergantung apa yang akan kita pilih. Tapi yang terpenting adalah carilah jalan keluar atau penyaluran yang positif, yang sesuai dengan norma.

Ada orang yang memilih bercerita pada seseorang agar beban yanaga dirasalebih ringan.
Ada orang yang memilih melakukan beragam kegiatan untuk mengalihkan beban pikirannya.
Dan masih banyak lagi pilihan kita.

Untuk aku sendiri, aku lebih suka melarikan segala persoalanku dalam shalat, doa dan dzikir, dan juga menulis semua kegelisahan hati ini.
Dengan shalat, doa dan dzikir membuat hati menjadi ringan dan tenang.
Dengan menulis segala kegalauan, itu juga bisa membuat hati ringan dan tenang.

Jadi.... apapun persoalan itu... Insya Allah dengan kembali pada Nya, kita akan selalu mendapat jalan keluar, mendapat kedamaian, mendapat ketentraman, dan keringan dalam setiap permasalahan. Amin.
Dan dengan menulis kegalauan aku mendapat kelegaan telah dpat mengeluarkan rasa hati yang menyesakan dada.

Jadi... bukankah tidak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya..... ya ga sih....

Minggu, Maret 01, 2009

anakku sahabatku

Sangat menyenangkan bila kita bisa menjadi sahabat bagi anak anak kita sendiri.
Aku sungguh merasa beruntung anak anakku semua menjadi sahabatku.
Anakku tertua, remaja putri, sudah kuliah semester dua.
Anakku kedua, remaja putri, sma kelas dua.
Anakku ketiga, abg pria, smp kelas satu.
Hubungan kami, sangat erat dan akrab, layaknya sahabat. Kami selalu berbagi rasa suka dan duka, cerita sehari hari. Tiap hari aku mendengarkan cerita cerita mereka, ada yang lucu, ada yang menggemaskan, ada yang nyebelin bikin kesel, ada nyenengin, ah pokoknya berbagai macam cerita. Dan akupun akan menceritakan kejadian seharian yang aku alami.

Aku sungguh merasa beruntung, dan memanjatkan puji syukur pada Allah SWT, yang telah mempercayakan mereka padaku.

Kami bisa berbagi cerita apa saja. Aku sendiri sering bercerita tentang pengalaman masa muda aku kepada mereka. Kebandelan aku, kegagalan aku. Aku tidak merasa malu untuk mengakui kekuranganku pada mereka, karena aku selalu menekankan bahwa walaupun aku seorang ibu, tapi, aku hanya manusia biasa, jadi bisa saja berbuat salah, keliru atau khilaf. Aku bercerita seperti itu karena aku tidak ingin mereka mengulangi kesalahan yang sama seperti yang pernah aku lakukan atau merasakan pengalaman pahit yang pernah aku alami.

Tapi bukan hanya kekurangan aku tapi juga kelebihan aku, walau jadi terasa narsis, hehhehe....., tapi aku ingin mereka bisa meniru hal hal yang baik atau menyengangkan yang aku rasakan.

Hasilnya, lumayan....., anak anak ku tidak perlu mengalami pengalaman buruk ibunya, dan juga bisa meniru hal hal yang baik dari ibunya. (yang jelek juga suka ditiru ding....).

Aku menerapkan keterbukaan, kejujuran dan keterusterangan. Kami sering saling curhat, dan yang paling sering dicurhatin seperti biasanya anak remaja... tentang pacar, ...... hahhaha...perca. kadang kadang suka niru juga kejahilan ibunya..... hhehhehe... tepe tepe (tebbar pesona).

Kepada mereka bahkan aku mengajarkan lebih tepat menceritakan bagaimana caranya bergaul dengan lawan jenis, aku memberikan trik trik yang mereka butuhkan dalam pergaulan.... dan hasilnya ternyata huu.... mereka jadi lebih jago dan berhasil daripada aku dulu ketika seumur mereka.... weleh weleh...

Memang menyenangkan punya sahabat dan menjadi sahabat anak sendiri.