Rabu, November 26, 2014

orang tua dan anak

Setetes darah, air susu dan keringat ibu yang beliau keluarkan ketika melahirkan, menyusui dan membesarkan kita, tak kan pernah mampu kita membalasnya. ..
Setetes keringat yang ayah keluarkan untuk kita anak-anaknya ketika beliau menafkahi, mendidik dan membesarkan kita, tak kan pernah mampu kita membayarnya....
Wahai para anak, berbaktilah pada orang tua, bersabarlah dengan mereka...
Namun.......
ingatlah juga wahai para ibu dan ayah, tidak berarti darah, air susu, dan keringat yang kita keluarkan menjadikan kita orang tua yang semena-mena menuntut ini dan itu kepada anak anak kita, melihat mereka bahagia, dan berhasil menjadi manusia seutuhnya sudah merupakan kebahagian yang tiada tara bagi kita. Bahagianya anak kita adalah bahagia kita.

Sebagai anak, aku selalu merasa sangat kurang dalam berbakti pada orang tua. masih sering tidak sabar dengan mereka. Suka judes, suka galak. dan suka tidak sabar dengan mereka. Tapi apa yang mereka lakukan padaku? mereka tidak pernah meminta ini dan itu pada ku. mereka tidak pernah menuntun aku untuk memberikan ini dan itu pada mereka. Ketika aku mau memberi uang, tahukah apa yang ibuku tanyakan sebelum menerimanya? ibu ku bertanya, apakah aku juga memberi sejumlah uang kepada mertuaku. Kalau belum, hendaknya uang itu diberikan dulu kepada mertuaku. Luar biasa, sungguh luar biasa. Dan beliau pun bertanya lagi, apakah besarnya sama? karena beliau tidak mau menerima kalau uang yang diberikan padanya lebih banyak dan besar dari yang diberikan kepada mertuaku. Menurut beliau, sebagai orang tua pasti akan lebih mau mengerti anaknya, tapi sebagai anak menantu aku harus lebih mengerti mertua. 

Walaupun ketika mengatakan hal ini, beliau sedang tidak menasehati, tetapi ucapannya merupakan nasehat yang amat sangat berharga bagi aku. Menasehati dengan contoh tanpa menggurui. Sebagai orang tua, ayah ibu ku tidak pernah menuntut apapun dari anak anaknya. Menasehati dengan teladan.

Aku ingin meneladani orang tua ku dan aku pun ingin memberi teladan kepada anak anak. Agar anak-anak ku bisa menjadi anak yang baik, dan menjadi orang tua yang baik kelak.

Rabu, November 19, 2014

Iri...

Sering kalau melihat seoarang batita atau balita yang lucu dan pintar, sudah bisa ini itu, di dandanin yang bagus, wangi.. hati aku sering terasa miris... Aku teringat akan keponakan keponakanku di rumah yang amat aku sayang, yang sebenarnya bisa seperti itu tapi karena kemalasan orang tuanya tidak bisa seperti itu. di kala anak batita lain sudah mulai bisa menirukan beberapa patah kata, menirukan gerak sederhana, ponakan belum bisa. Ingin rasanya aku yanag mengajari mereka, tapi sebagai budenya aku tidak punya kemampuan... sedih, iri rasanya, kasihan ponakan2 yang tampan gagah dan lucu.... bude sayang kalian... mhuaaaah...

Senin, November 03, 2014

tanda akhir zaman

Syair Amirul mu'minin Ali bin Abi Thalib ra

Aku khawatir terhadap suatu masa yang roda kehidupannya dapatkeimanan, keimanan hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas dalam perbuatan...

Banyak orang baik, tapi tak berakal
Ada orang berakal, tapi  tak beriman
Ada lidah yang fasih, tapi berhati lalai
Ada yang khusuk, tapi sibuk dalam kesendirian
Ada ahli ibadah, tapi mewarisi kesombongan iblis
Tapi ada ahli maksiat yanga rendah hati bagaikan sufi
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat
Dan ada yang menangis karena kufur nikmat
Ada yang murah senyum, tapi hatinya mengumpat
Ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut
Apa yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan
Dan ada pelacur yang tampil menjadi figur
Ada orang yang punya ilmu tapi tak faham
Ada yang faham tapi tak menjalankan
Ada yang pintar tapi membodohi
Ada yang bodoh tapi tak tahu diri
Ada orang yang beragama tapi tak berakhlak
Ada yang berakhlak tapi tak bertuhan
(Ali bin Abi Thalib ra)