Minggu, Januari 30, 2011

konsekuensi

Konsekuensi dari hoby aku yang baru (posting 30 Des 2010), teman bertambah dari berbagai usia. tapi banyaknya sih para remaja, dan ibu ibu muda, dan beberapa mail masuk ke inbox. Semua membuat hidup ini menjadi lebih hidup, lebih bermakna (insya Allah), menambah kaya hati ini.

Dan doa aku yang aku panjatkan bertambah satu, Ya Allah semoga hamba ini tidak terjerumus dengan kata kata hamba sendiri, dan tidak juga menjerumuskan orang orang dengankata kata hamba, ya Allah, jadikan kegiatan hamba inimenjadi ladang amal ibadah hamba, dan berikanlah hamba selalu kemudahan, kelancaran, dari segala masalah dan persoalan yg ada dan tunjukkan selalu jalan yg lurus jalan yg Engkau ridhoi agar hamba menjadi hamba yg Engkau ridhoi.

Mengapa aku berdoa agar aku tidak terjerumus dengan kata kata aku dan tidak menjerumuskan orang lain dengan kata kataku.

1. Karena aku tak mau terjebak dengan retorika kata kata semata, bisa mengucapkan, bisa menasehati tapi tidak bisa menjalankan, sehingga apa yg diucapkan hanyalah sekedar basa basi yang sudah basi.
Aku ingin apa yang aku katakan adalah yg telah aku lakukan, tapi aku juga memohon agar kata kata aku itu tidak menjadi ujian bagiku dan keluargaku, dan jangan jadikan kata kata ku menjadi bumerang bagi aku dan keluarga ku, sehingga aku selalu memohon dan memohon kepada Allah, agar dijauhkan dari hal tersebut.

2. Karena aku juga tidak mau kata kataku bukannya membawa kebaikan bagi yang membacanya tetapi malah menjadi musibah. Naudzubillahmindzalik. Makanya aku selalu berhati hati dalam memberikan komentar atau dalam sharing. Tidak berani aku mengatakan aku memberikan solusi, aku hanya bisa berbagi pengalaman dan pendapat. Solusi adalah sesuatu yang sangat berat aku belum bisa dikatakan orang yg dapat memberi solusi, tapi kalau meringankan beban ya boleh lah.

Kalau aku perhatikan dari curhatan yg ada, sebenaranya mereka tahu loh apa jawabannya dan apa yang harus mereka lakukan, tetapi yang sering terjadi adalah mereka tidak pede aja dengan apa yang mereka sudah ketahui itu, jadi perlu orang lain untuk menguatkan jawabannya. Atau mereka tahu jawabannya, tapi mereka ga mau terima karena kalau dijalankan tidak menyenangkan, jadi mereka juga suka mencari pembenaran dari tindakannya.

Senin, Januari 24, 2011

Mengeluhlah dengan cara berdoa

Aku kok merasa risih sekali ya, mendengar dan melihat orang yang kerjanya mengeluuuuh terus. Macam macam yang dikeluhkan, dari mulai gaji yang ga naik naik,, sampai sakit yang tak kunjung sembuh. Begitu banyak, seribu satu macam keluhan sering dilontarkan orang.

Apakah mereka tidak menyadari begitu banyak nikmat dan rahmat yang telah mereka dan selalu mereka terima dari Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pemberi. Lupakah mereka itu, akan apa yg telah selalu mereka terima.

Mengeluh gaji yang kecil dan tidak naik naik, bukankah masih untung masih mempunyai gaji walaupun kecil dan tidak naik naik, bila dibandingkan dengan para pengangguran yg sedang berlomba mencari kerja, jangankan gaji besar dan tinggi, gaji saja mereka tidak miliki.

Mereka keluhkan suasana kantor yg menyebalkan, bukankah masih lebih bagus memilik pekerjaan dan kantor daripada nganggur, pasti suasana rumah lebih menyebalkan lagi.

Mengeluhkan badan yg menderita sakit ini dan itu yang tidak jelas, buikankah lebih baik dari pada orang orang yg harus diamputasi, harus di kemoterapi karena kanker, tidak bisa berbuat apa apa hanya berbaring karenba stroke, dll.

Tidak kah itu patut disyukuri. Kita masih bisa bernapas tanpa bantuan alat, masih bisa makan dengan nikmat, masih bisa tersenyum, tertawa, menangis kadang ngomel (kaya saya sekarng ini), dibandingkan dengan orang orang diluar sana yg tidak seberuntung kita.

Bukan ingin sombong, menyatakan diri kuat, memproklamirkan diri orang yang penuh rasa syukur. Tidak, sama sekali tidak.
Sebagai manusia yang akan selalu diuji oleh yang Sang Pemilik diri, kita juga tak luput dari berkeluh kesah, tapi sampaikanlah keluh kesah kita kepada Yang Maha Kuasa, jangan kepada sesama, karena mereka sama dengan kita penuh keluh kesah juga. Sampaikanlah pada
Yang Memiliki diri ini, seluruh keluh kesah kita, seluruh gundah gulana kita, mengeluhlah dengan doa, mohonlah untul menguatkan kita dalam menerima ujian, mohonlah untuk selalu memberikan jalan keluar yang mudah bagi kita, mohonlah selalu agar diberi kemudahan dan keringanan dalam ujian, dan lebih dari semua itu, kita harus bangkit bergerak, beraktifitas, jangan hanya berdiam diri berkeluh kesah. Dan akhirnya menjadi orang yang tidak bersyukur atas segala nikmat yang telah selalu diberikan kepada kita oleh Sang Pemilik diri ini.

Jumat, Januari 07, 2011

ujian di awal tahun

Ujian ini sebenarnya juga aku dapat, walaupun dengan susah payah dan babak belur, akhirnya aku bisa melampaui dan lulus.
Sekarang ujian itu ada lagi.
Situasi sama, mata pelajarannya juga sama.
Karena situasi dan mata pelajarannya sama, dan pernah mengerjakannya, dan lulus pula, seharusnya sekarang bisa lulus dengan hasil lebih baik.
Tapi.... huek, iming iming hadiah tidak lulusnya hebring jreng.
Muke gile, masa musti nurutin kata hawa nafsu anagkara sih.
Biar hebring jreng hadiah dari si setan, kan pasti lebih ngejreng lagi kalo bisa lulus lagi.
Oh ujian... ujian... kapan berakhirnya ya.
Die lagi.. die lagi...
Dasar muke gile... ga tau diri....
huhuhuhu.... hiks hiks hiks.....

Sabtu, Januari 01, 2011

awal tahun yang baru 2011

Hari ini adalah hari pertama di tahun 2011.
Sudah dua tahun ini aku mengisi perayaan tahun baru masehi dengan berdzikir bersama di mesjid AtTin bersama ust Arifin Ilham, Toto Asmara, dll ustad yg banyak yang tidak aku ingat satu persatu namanya. Ada hal yanag menarik untuk dicatat dalam tausiah dzikir itu yg bertemakan SOLIDARITAS.

Mengapa solidaritas, karena dirasakan rasa solidaritas umat islam di dunia maupun di indonesia sangatlah lemah, seandaiknya pun dia mau bersolider kepada sesama saudaranya umat muslim, cara yg dipakai tidaklah islami.

Hal lain yg juga dibahas adalah mengapa para umat muslim ini tidak mau menerapkan akhlak islami, malahan akhlak islami itu dipakai dan dipraktekan oleh orang non muslim.

Islam itu adalah gudang ilmu pengetahuan, dari ilmu matematika, aljabar, perbintangan, kedokteran, tapi mengapa justru yg menggali dan mengembangkan ilmu ilmu tersebut malahan orang orang non muslim

Itu tadi adalah beberapa hal yg dibahas dalam tausiah malam tahun baru itu.

Harus saya akui bahwa yg diuraikan para ustad tadi itu benar adanya, dan sebagai umat muslim saya sering merasa malu melihat tingkah laku, tindak tanduk saudara saudara muslim dan muslimah saya. Mereka mengaku beragama islam. berpegang teguh pada al quran dan as sunnah, tetapi tingkah laku mereka sehari hari sama sekali tidak mencerminkan akhlak keislaman mereka.

Contohnya, islam adalah agama yg memerintahkan untuk menjaga kebersihan, sampai rasulullah berkata bahwa kebersihan adalah sebagian dari pada iman. Tapi coba lihat, banyak saudara muslim kita membuang sampah sembarangan. Kenapa kita tidak mencoba melakukan dari hal yang kecil dan sederhana saja dulu.

Selalulah mulai dari diri sendiri, keluarga, teman dekat, untuk melakukan hal hal yang tampaknya sepele, tetapi sebenarnya itu hal yg penting dan utama.

Tak perlu lagi barangkali saya uraikan apa apa saja yg menjadi kelemahan saudara saudaraku, karena akupun tidak dapat berbuat apa apa untuk merubah itu semua.
TApi ada hal yang bisa saya lakukan dan harus saya lakukan danInsya Allah akan saya lakukan.
Yaitu , saya akan mulai dari diri saya sendiri dulu. Saya akan berusaha memperbaiki akhlak islam saya, sestelah itu akan saya ajak keluaraga saya, suami, anak anak, adik adik kemudian sahabat sahabat. Akansaya ajak untuk bersama sama memperbaik akhlak islam kita sehingga kita bisa menjadi tauladn bagi saudara saudara muslim kita yang lain. Insya Allah.

....hm... tampaknya niat kesatu tahun 2011, terus niat ke dua dan seterusnya apa ya..., belum kepikir... hehhehe....