Minggu, Oktober 25, 2009

PERTEMUAN

Kita bisa bertemu karena atas Allah, dan kita berpisah juga atas seijin Nya.
Kita tidak pernah bisa memilih untuk hidup, karena hidup Dia lah yang menentukan.
Kita tidak dapat memilih orang tua kita, kita menjadi anak siapa, dan kita juga tidak bisa memilih kita ingin anak yang seperti apa.
Semua itu telah ditentukan dan diatur oleh Yang MahaKuasa, Sang Maha Pencipta.
Tetapi dalam hidup kita harus memilih, karena hidup itu adalah pilihan.
Kita bisa memilih apakah kita mau menjadi orang yang baik atau jahat, orang yang rajin atau malas, dan seterusnya dan seterusnya.

tigapuluh empat tahun yang lalu orang tuaku mengangkat (adopsi) seorang anak laki laki sebagai adikku. Dua tahun kemudian beliau mengangkat lagi seorang anak perempuan.

Keluarga kami (orang tuaku dan aku) menyayangi mereka dengan tulus. Orang tuaku tidak membedakan kasih sayangnya antara aku dan adik adik angkatku. Bahkan sebenarnya mereka lebih dimanjakan dibandingkan aku. (ini kata saudara saudaraku). Aku juga bisa merasakah hal ini, tapi aku tidak merasa iri, karena aku juga menyayangi dan memanjakan mereka. Hal ini aku anggap sebagai suatu yang wajar, karena ketika orang tuaku mengangkat anak tersebut usiaku sudah duabelastahun. Bayangkan, selama bertahun tahun endambakan anak lagi dan b ertahun tahun pula aku mendambakan adik. Jadi wajar saja kalau adik adikku dimanjakan kami.

Tetapi, sebagai orang muslim, aku menyadari bahwa tidak ada istilah anak angkat dalam Islam. Karena ini berhubungan dengan masalah muhrim dan waris juga nazab. Jadi dengan kata lain mereka harus diberi tahu siapa mereka. Masalahnya orang tuaku tidak mau atau belum mau memberi tahu mereka, Karena mereka khawatir dampaknya dan juga orang tuaku merasa mereka belum siap untuk diberi tahu siapa mereka sebenarnya, sampai akhirnya kedua orang tuaku wafat.

Apabila orang tua kita meninggal, mereka akan mewariskan bukan saja harta bila ada, tetapi juga persoalan yang belum terselesaikan, seperti hutang piutang dll. Dan sekarang orang tuaku meninggalkan harta juga hal hal yang harus diluruskan, yaitu tentang siapa sesungguhnya adik adik ku itu.