Jumat, Januari 30, 2009

dari tetangga sebelah

*Aku bilang aku takut kalo aku ketemu kamu, karena aku takut ga bisa ngomong kalo ketemu kamu, tapi ketika aku sudah ketemu kamu dan bisa ngomong sama kamu, aku jadi takut kalo aku jadi suka sama kamu, dan ketika aku jadi suka sama kamu, aku jadi takut kalo aku jatuh cinta sama kamu, dan ketika aku jatuh cinta sama kamu, aku jadi takut kalo kamu ninggalin aku. Aduh aduh aduh, kenapa ya koq kamu itu bikin aku takut terus sih, kamu koq jadi menakutkan ya, ato, barangkali kamu keturunan gendruwo ya ato kamu emang gendruwo uwo uwo, yang menakutkan, ih jadi serem, ga jadi jatuh cinta ah....*

Kamis, Januari 29, 2009

rindu ini

rindu ini kian membelit hati
menghempas jiwa
rindu ini tlah mengoyak hati
menghantam jiwa

tak kan kubiarkan dia merajalela
tak kan kubiarkan dia berbunga di hati

cukup sudah merintih sedih
cukup sudah lukai hati

Rabu, Januari 28, 2009

nikmati saja

Anakku yang beranjak dewasa mengeluh tentang perjalanan cintanya yag tidak terlalau mulus menurutnya. Karena sampai sekarang dia belum bisa melupakan orang yang dia cintai dan kagumi, dan karena hal itu pula sampai sekarang dia belum bisa menerima seseorang untuk mengisi hatinya.

Anakku pernah dan masih sampai sekarang jatuh hati pada seorang pemuda yang menurut dia nyaris sempurna untuknya. Tapi sayang walaupun sebenarnya pemuda itu juga menyayangi dia tapi dia tidak mau menjadikan anakku menjadi kekasihnya. Dia hanya menganggap anakku adalah teman istimewanya dan sangat dia sayang. Sayangnya anakku menginginkan hal yang lebih dari itu, dia tidak mau hanya dianggap teman istimewa, akhirnya dengan segala perjuangan dan kekerasan hatinya dia tinggalkan pemuda itu dan menarik diri dengan memutuskan hubungan dengan pemuda itu, yang padahal hubungan tersebut telah terbina dengan sangat baik.

Sebelum dia memutuskan untuk memutuskan samasekali hubungannya dengan pemuda itu, dia sering mengeluh padaku tentang ketidak jelasan statusnya. Memang mereka sering jalan bareng, kalau ada apa apa yang terjadi pada anakku atau sebalikkya mereka saling membantu atau menguatkan. Sebenarnya hubungannya bak dua orang kekasih tapi ga ada kata jadi saja. Dan hal ini yang membuat risau anakku, karena dia merasa tidak memiliki seutuhnya, dan dia ingin memiliki seutuhnya.

Dari seorang temannya, anakku mengetahui bahwa memang pemuda itu tidak mau menjadikan anakku kekasihnya atau pacarnya, karena pemuda itu telah menganggap anakku sahabatnya, teman istimewanya melebihi pacar pacarnya. Pemuda itu memang pernah punya pacar, tapi dia tetap aja jalan sama anakku, dan kalau anakku membutuhkan dia, dia akan selalu mendahulukan anakku daripada pacarnya. Nah sebenernya asyik kan. Tapi anakku ga mau hubungan yang seperti itu TTM an.

Pada saat itu dia juga sempat meminta nasehatku, tapi sayangnya dia tidak mau mengikuti saranku. Padahal saranku sederhana saja, nikmati saja hubungan itu, toh kalau kamu butuh dia, dia akan selalu ada untuk kamu, dan kamu juga bisa bergaul dengan lebih santai untuk dapat menemukan seseorang yang tepat untuk menjadi kekasih kamu.

Dia bilang, dia ga bisa melakukan itu atau bersikap sperti itu, katanya aku ga ngerasain jadi aku bisa bilang begitu. Akhirnya aku bilang, aku pernah merasakannya dan aku mengalaminya dan aku menjalaninya dan aku menikmatinya.

Dulu pernah waktu sma, aku punya seorang teman, yang aku kagumi, kami berteman sangat akrab dan akhirnya kami bersahabat. Kami sering jalan bareng, pergi bareng, tapi kami ga pacaran, walaupun kelakuan kami bak orang pacaran, minus ciuman. (kata bapakku, bedanya temenan sama pacaran ya ciuman itu, kalo temenan ga ciuman, pacaran ciuman, hehehe).
Orang sering mempertanyakan status hubungan kami, aku selalu menjawab kami hanya bersahabat, karena memang tidak penah ada kata jadian. Dia pun kalo ditanya hanya senyum senyum aja. Sampai akhirnya pernah terucap dari mulutnya dia kalo dia ga mau pacaran dengan aku karena takut kehilangana aku, katanya kalo pacaran cara berhubungannya jadi berbeda. Ya, awalnya aku sedih juga sih tapi aku pikir, yasudahlah dia sudah menentukan sikap, jadi aku sebagai cewe juga harus nentuin sikap. Dia ga mau pacaran ama aku kaena takut kehilangan aku, ya sudah aku juga ga mau kehilangan dia, aku sayang banget sama dia, jadi aku nikmati saja hubungan itu. Toh yang penting dia selalu ada untuk aku ketika aku membutuhkannya.

Kami masih sellau bersama sampai akhirnya ketika lulus sma, dia melanjutkan kuliah ke Bandung, tapi kami tetap masih berhubungan.

Kalau aku punya pacar, aku kenalin ke dia, dan aku bilang sama pacarku kalau ini sahabatku. Waktu aku putus sama pacarku, dia adalah orang yang pertama yang mengtahuinya. Dan dialah yang menghibur aku. Aku ga boleh sedih katanya. Dia khusus datang dari Bandung untuk menghiburku. Ya tentu aja sedihnya cepet hilang wong yang menghibur orang yang disayang.

Dia sangat concern sama aku, dia ga mau ngeliat aku sedih, sakit atau kondisi apapun yang tidak menyenangkan aku. Senengkan, biar ga jadi pacarnya tapi dia bersikap melebihi pacar aku.

Kalau dia pulang ke jakarta pasti kita ketemua. Kalau dia ga ke rumahku ya aku yang ke rumahnya, begitu pun kalau aku ke Bandung. Aku cuma bilang ke pacarku, dia lagi di Jakarta, aku kangen mau ketemu dia, kamu mau ikut ga aku mau ke rumahnya, atau dia mau dateng kerumahku nih, kamu mau gabung ga. Begitu juga kalau aku ke Bandung, aku hanya bilang aku lagi di Bandung, ga lama pasti dia langsung nongol ditempatku.

Aku katakan pada anakku, bahwa kita dalam menjalin suatu hubungan juga harus realistis, kita tidak bisa memperoleh semua yang kita inginkan, tapi kalau kita sudah bisa memperoleh maksimal apa yang kita mau, ya sudahlah, nikmati saja. Dan aku katakan juga, aku berhubungan dengan sahabatku itu dengan pola hubungan seperti itu sampai kurang lebih 11 tahun.

Hubungan itupun berakhir karena kami sama sama menikah, (waktu pernikahankami juga tidak terpaut jauh hanya dua bulan), dan dia ditugaskan oleh kantornya dinas keluar negeri. Sebelum kami berpisah, ada kata katanya yang selalu aku ingat sampai saat ini, kamu ga perlu ngomong kalo kamu sayang sama aku, kaena aku tau kamu sayang sekali sama aku, dan aku juga ga perlu ngomong kalo aku sayang sama kamu, karena kamu juga tau dan bisa merasakan kalo aku sayang sekali sama kamu, tolong berjanjilah sama aku setelah perkawinan kita masing masing, kamu jaga diri kamu baik baik, berjanjilah padaku, karena aku ga akan bisa menghibur dan menjaga kamu lagi. Aku berjanji, kemudian kami berpelukan lama sekali, seolah olah kami ga akan pernah ketemu lagi. Dan memang benar sampai saat ini aku sudah ga tau lagi dimana dia berada sekarang. Tapi aku punya kenanan yang sangat indah dan manis selama 10 tahun lebih bersama dia, yang sampai sekarang pun masih segar dalam ingatan aku.

Hal inilah yang aku ceritakan pada anakku. Untuk sesaat dia terdiam, tapi dia mengatakan aku ga bisa berlaku seperti bunda, aku ga bisa berpaling ke orang lain tanpa membandingkan dengan dia. Aku bilang awalnya aku memang begitu, tapi kita musti realistis, toh akhirnya aku menemukan ayahmu, yang mendampingi aku sampai saat ini, aku bisa karena aku mau, dan aku bahagia.

Tapi sekarang, ketika dia sudah memutuskan tidak berhubungan lagi dengan temannya itu, kadang terbersit juga penyesalan di hatinya, kenapa ya aku ga ngikutin saran bunda, katanya. Tapi untunglah penyesalan itu hanya selewat saja. Sekarang dia sudah tidak lagi menangisi dirinya sendiri, dia sudah mulai memandang ke depan. walaupun belum juga menemukan orang yang tepat. Ya mudah mudahan Allah memberikan jodoh yang baik untuk nya. Amin.

Senin, Januari 26, 2009

MUI kurang kerjaan.

kurang kerjaan itu adalah kata yang paling tepat barang kali untuk orang orang yang duduk dikursi bidang fatwa MUI. Barang kali karena aku tidak paham tentang tugas kewajiban mereka ya,makanya aku bilang begitu. Memang yang aku pake hanya merujuk pada Al Qur'an dan Hadits, ditambah akalbudi.

Merokok haram, dimana coba letaknya di dalam al Qur'an, surat apa, ayat berapa, hadistnya juga apa. Ada hal hal yang memang jelas jelas disebutkan haram, dilarang, mubah, halal, sunah, makhruh. Hal tersebut jelas jelas tercantum. Tapi merokok, tidak ada larangannya, rokok makhruh karena dibandingkan manfaatnya lebih banyak mudharatnya. Rasanya tidak perlu sampai mengeluarkan fatwa haram. Sebenarnya peraturan pemerintah tentang larangan merokok ditempat umum sudah bagus dan cukup, sekarang tinggal pemerintahnya dan lembaga terkait dalam menegakkan peraturan tersebut.

Aborsi, naujubillah nin dzalik, jangan sampai kita melakukannya kalau memang tidak terpaksa karena bisa membahayakan jiwa ibu yang mengandung. Dikatakan diperbolehkan (halal?!), dengan ketentuan, kalau si ibu, hamil karena diperkosa, atau membahayakan jiwa, asalkan usia kandungan masih dibawah 40 hari.
Menggugurkan kandungan karena membahayakan jiwa si ibu, mungkin masih bisa ditolelir, walaupun agak sedikit konyol, lah udah tahu kalao hamil bisa membahayakan jiwa, lah koq ya ga dijaga.
Menggugurkan kandungan akibat perkosaan.

Ya Allah, ya Robbi, hamba tahu, semua kejadian yang ada di atas dunia ini terjadi atas siijin Mu, atas sepengetahuanMu. Hidup ini adalah milikMu, kepunyaanMu.

Bayi akibat perkosaan atau pernikahan resmi atau perbuatan jinah, adalah sama sucinya, yang dosa adalah perbuatan orang tuanya. Adanya janin yang atumbuh dalam rahim kita adalah atas ijin Allah, Yang Maha memiliki kehidupan, Kalau Allah tidak mengijinkan, tidak akan terjadi kehamilan tersebut. Lalu apakah karena anak tersebut hasil dari tindakan perkosaan terus boleh digugurkan, keji sekali, janin itu juga punya hak untuk hidup. Janin itu tidak berdosa. Masih banyak cara yang dapat ditempuh dari pada membuang janin tersebut dengan sengaja mengugurkannya, walaupun sebelum 40 hari, dengan asumsi, ruh belum ditiupkan oleh Allah. Naif sekali. Dan konyol.

Kenapa aku bilang MUI kurang kerjaan. Kenapa sih pake sidang atau rapat yang berhari hari pake ngotot ngototan (biasanya sih begitu), dengan pembicaraan yang alot katanya, hanya untuk menelorkan keputusan konyol yang kontroversial. Kenapa tidak dipakai pikiran , pengetahuannya dan akal budinya untuk hal hal yang lebih bermanfaat danterasa langsung manfaatnya bagi umat.

Rokok, apakah mereka tidak berpikir dengan mengeluarkan fatwa haram tersbut, dampaknya panjang sekali, untung masih punya sedikit akal sehat mereka dengan tidak mengatakan yang menutup pabrik rokok karena menghasilkan barang haram. Coba bayangkan, kalo sampe mengeluarkan fatwa seperti itu. Gile aje.

Dari pada menhalalkan aborsi apa atidak sebaiknya mereka memikirkan bagaimana menanggulangi anak anak yang tidak berdosa itu nantinya, kesejahteraannya, daripada memperbolehkan atau menghalalkan aborsi itu sendiri.

Kenapa ya, mereka bukannya lebih memikirkan bagaimana caranya meningkatkan kesejahteraan umat, bagaimana lebih menggalang persatuan umat, bagaimana cara mengentaskan kemiskinan umat. Banyak sekali sebenarnya yang dapat dilakukan mereka itu, kalau saja mereka mau berpikir. Mau lebih jujur, mau lebih ikhlas, mau tidak egois. Mau benar benar memegang teguh al Qur'an dan menjalankannya dengan konsekwen.

Bagimana itu orang orang yang minta minta dijalan dengan mengatas namakan lembaga KeIslaman, yang jelos jelas melecehkan citra agama Islam. Para peminta minta yang memakai atribut Islam, bagaiman dengan orang orang yang melakukan tindakan anarkhi dengan mengatasnamakan Islam. Bagaiman caranya menegakan citra Islam dengan cara yang Islami.
Kenapa sinetron sineron yang jelas jelas melecehkan agama Islam tidak dilarang atau dinyatakan haram yang jelas jelas melecehkan. Contohnya, dalam sinetron yang dibuata dengan atribut Islam, ada orang yang menggunakan jilbab, tapi kelakuannya brgunjing, menggunjingkan oang yang sudah meninggal, yang jelas jelas hal tersebut dilarang oleh agama, bergunjing, eh pemerannya mempergunakan atribut Islam, untuk menunjukkan dia alim, padahal dia itu munafik, dan melecehkan Islam, memberi citra yang salah pada orang yang tidak mengerti. Juga bagaiman hukumnya dengan mengemis, padahal mereka sehat wal afiat, menyuruh anak anak kecil mengmis, sementara, orang tuanya duduk duduk nyantai.

Sebenarnya umat Islam di Indonesia ini buanyak banget yang kaya, yang apabila dihimpun itu zakat zakatnya, bisa dipergunakan untukmengentaskan kemiskinan. bukannya malah mencelakakkan, dan benar benar dibrikan pada orang yang tepat, dan yang memang berhak mnerima zakat. Kan lebih baik memeikirkan hal hal seperti itu, dan juga memperbaiki akhlak diri juga agar ga ijo tuh mata ngliat duit yang diamanahkan orang.

Yah pokoknya masih banyak lagi deh, hal hal yang sebenarnya masih perlu dibenahi lebih dulu, dan membutuhkan prioritas, dari pada ngurusin ngrokok, aborsi dan, yoga. Halah kaya kurang kerjaan aja, atau barangkali akal budinya ga dipake dengan maksimal kali ya.

Maap maap aja deh, kalo aku kurang bersimpati dengan mereka mereka yang mengaku ulama itu, walaupun aku sendiri seorang Islam, masih jauh dari baik, masih juga harus banyak belajar tentang masalah ke Islaman.

Ya Allah . ya Robbi, maafkanlah dan ampunilah hamba bila hamba mempunyai penilaian yang salah atau khilaf mengenai hal ini, karena hamba, makhluk yang lemah, ya bodoh, Ya Allah, lindungilah dan jagalah selalu hamba dan keluarga hamba dari segala marabahaya, musibah, orang orang yang jahat dan yang ingin berbuat j ahat pada kami. Amin.

Sabtu, Januari 24, 2009

we are the champion

Anakku bertanya, apakah ada kesempatan kedua itu.
Pertanyaan yang agak sulit dijawab, dan terganatung bagaimana kita melihatanya dari sisi yang mana, dan kesempatan kedua apa. Akhirnya aku mnjawab sperti ini.

Ketika kita skolah dulu, kita diberi ulangan oleh guru, karena kita ga belajar makanya nilai kita jelek. terus kita disuruh her untuk memperbaiki nilai, bukankah ini bisa disebut sebagai kesempatan kedua.

Ada seorang sakit keras, hampir mati, tetapi ternyata dia bisa sembuh dan pulih kembali, maka dia mengatakan dia diberi kesempatan kedua untuk hidup tetap hidup dan memperbaiki hidup.

Pada suatu kecelakaan fatal, seseorang yang diperkirakan maati ternyata berhasil selamat, dan orangpun mengatakan dia diberi kesempatan kedua untuk tetap hidup.

Ada orang berpacaran terus putus, eh nyambung lagi, dikatakan diberi kesempatan kedua untuk melanjutkan hubungannya.

Masih lagi tentang pacaran, putus, terus pacaran lagi sama orang lain, bisa dikaakan diberi kesempatan kedua untuk pacaran lagi walaupun sama orang lain.

Menikah, bercerai, menikah lagi, bukankah itu artinya diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki perjodohannya, walaupun tidak menikah lagi dengan orang yang sama.

Jadi selalu saja ada yang namanya kesempatan kedua itu, hanya saja dari sudut manakah kita memandangnnya. Kadang kadang kita tidak menyadari bahwa kita telah diberi kesempatan kedua, atau kesempatan itu luput dari perhatian kita, sehingga kita menyia nyiakannya atau malah kita bilang tidak ada kesempatan kedua itu.

Padahal banyak sekali kesempatan kedua, ketiga dan seterusnya, kalau saja kita bisa memaknai kehidupan yang kita jalani dengan peruh rasa syukur kepada Allah.

Aku ga tahu apakah uraian aku ini bisa merasuk di hati anakku atau tidak, tapi akan selalu ada kesempatan kesempatan lain untuk dapat menjawab pertanyaan anakku dengan lebih memuaskan. Yang penting untuk aku, dia bisa memperoleh gambaran baru mengenai kesempaatan didalam hidup ini, dan tidak mudah berputus asa bila menghadapi kegagalan.

Karena aku bukan sekedar ibu bagi anakku dan anaku bukan cuma sekedar anak, tetapi kita adalah dua orang sahabat, dan kita punya motto yang sama, ALWAYS MOVE ON, DON'T LOOK BACK, WE ARE THE CHAMPION, hahhahaha ibu dan anak narsis bangedh.

ya iyalah bener

Ada satu pertanyaan yang bikin aku ketawa kecil dan senyum senyum sendiri, sampe suami aku nanya, "kenapa kamu senyum senyum sendiri". Aku bilang ada yang nanya apa tulisan aku yang di blog pengalaman bener. Ya iyalah masa ngarang.

Trus aku crita ke dia apa aja yang aku tulis dalam blog aku, dia ga mau baca sendiri, (malas, juga ga pengen tau detail tentang kegiatan aku, dasar). Dia senyum senyum, katanya barangkali orang bingung ya memaknai hubungan kita, tapi selama kita mau saling menerima dan mencocokkan diri kita, mudah mudahan kita aman aman saja ampe tuir. Tapi, kami juga menyadari bahwa pola berhubungan seperti kami belum tentu bisa cocok bagi orang lain.


Kami punya pola yang kata teman temanku nyeleneh. Yaah bagaimana ga nyeleneh, Oleh suami aku, aku boleh melakukan apa saja yang aku mau, yang aku suka, asal tidak melampaui batas toleransi dia. Trus batasnya apa. Menurutnya, aku harus bisa merasakannya sendiri, apakah itu melampaui atau tidak. Nah ini lah yang susah. Karena diberi kebebasan yang begitu luas, maka jadi harus lebih hati hati.


Kalau ada apa apa yang kiranya bisa memicu kesalah pahaman cepet deh diomongin secara terbuka. Bila dia bisa menerima jalan terus kalau engga ya stop. Gampang kan ga susah. Akhirnya ya gitu deh, kami dianggap nyeleneh.


Tapi ga banyak yang tahu, walaupun kami telah menikah 20 tahun, dan anak 3 orang tapi kami masih seperti orang yang pacaran aja. Tiada hari tanpa kata kata cinta, telponan kaya minum obat, cuma untuk bilang miss u, luv u ato sekedar nanya dah makan belum. Asyiik aja, rasanya baru kemarin aja kami menikah. Apalagi suami hobby ternak teri, (nganter anak istri), kemana aja aku pergi, kalau dia ga musti kerja pasti aku atau anak anak dianter, sampai ke pasar becek dan baupun.


Ga berarti juga tidak ada masalah, bohong kalau ga ada. cuma bagaimana kita menyikapinya saja. Mau ga saling ngalah. Tapi sih yang udah udah, aku yang banyak ngalah, namanya juga perempuan, kata ibuku perempuan harus banyak ngalah. Dan menurut aku juga ngalah sama suami ga ada ruginya, malah banyak untungnya. Dia jadi semakin cintrong. Suhalnya dia merasa jadi jagoan, jadi superman, (kan laki emang demen jadi jagoan toh). Dia merasa aku cintroong banget sama dia, padahal siiiih..... hehehe, ya iyalah.

Kamis, Januari 22, 2009

daily activity

Very early in the morning, I wake up. Praying, to thank to Allah, for I still live and health at all, thank for all of the bless Allah already gave to me, and to all of my family.

Now, i have to prepare to do all i have to do this day. My schedule, i have teach the kinddergarden and elementary students, and then i will visit my relatives. Today i have sunnah fasting, in thursday.

I like to teach pre elementary students, they are lovely childrend, so cute, funny, and could make me so happy. They love me, and so do I, I love chidren very much. Children never lying about love, not likes as the adult and the mature people. They can manipulate love to other people to take an advantage to themself. Only sort of people could give the real love to another. Wish I am one of them.

Talking about love, hahahaha, sometimes have to laugh, huhuhuhu, sometimes have to cry, hhmmmh sometimes only have to smile, sometimes angry, sometimes upset, sometimes disapoint, happy, lonely, and many thing emotion feeling could be happen, why???? to be continued, i have to go now.

positive thinking

Why I always have a positive thinking to other people.
Why I always think people always a kind person.
Sometimes I will have a bad thinking of people, but I can't
I have tried before not to think positive about people.
I can't, until I have proof, that they are negative.
For me everybody is kind people, until I have proof they do bad thing.
Some of my freind said to me, that I have not to always have a positive thinking to people, sometimes I have to think a negative thinking about people. Because, according to them, not every people are positive, thers many negative or people in outside.
I know, but in my perpectives, they are kind until they do a bad thing.
Am I right or Wrong. Don't know. What do u think.

Minggu, Januari 18, 2009

biarlah ....

Biarlah kutumpahkan segala rasa disni,
Biarlah kutumpahkan segala asa disini,
Biarlah kutumpahkan segala pinta disini,
Dan biarlah kutumpahkan segala doa disini.

Seandainya bisa ku ubah takdir ini,
Seandainya bisa ku putar kembali waktu,
Senadainya kesempatan kedua itu masih ada.

Sabtu, Januari 10, 2009

Untitled

pengen punya blog, pengen bisa baca blog temans, tapi ga tau gimana caranya, minta tolong anak, eh dia sama ga taunya dan ga tertarik pula, jadi coba coba aja sendiri, sapa tau bisa. yah ini dia yang namanya nyoba, mudah mudahan berhasil deh.

Rabu, Januari 07, 2009

anugrah ato musibah

Konon katanya bila seseorang dicintai dikasihi dan disayangi, adalah suatu anugrah bagi diri. Tapi....., kalo denger cerita temen aku yang satu ini, gimana ya.



Kemarin, seoranag temen aku datang dengan muka kusut kaya baju blom distrika. Waktu aku tanya kenapa, eh dia malah mewek sambil cerita. Katanya dia sedang kejatuhan cinta. Ada orang yang lagi jatuh cinta sama dia,dan dia agak tergoda. Nah loh. Masalahnya, temenku yang satu ini dah punya suami en anak yang lucu2.



Waduh, gawat neh, aku tanya ketemu dimana, dia bilang dikenalin ama temennya. Aku tanya lagi orang ntu tau ga lw dah punya misua, dia jawab tahu en ternyata juga dah kenal sama suaminya. Lah..lah.. koq nekad ya. Wong tau dah punya suami punya anak, lah ya koq masih juga loh. nah kalo dah begini, masih bisa dibilang anugrah ga ya. Hiks..hiks.. jadi inget pengalaman diri sendiri..hiks.



Ketemu lagi ama mantan pacar setelah bertahun tahun ga ketemu, eh ternyata rasa itu masih ada..(huuu basi, gombal). Tapi jujur aja, getarannya masih nyetrum geto (PLN kale ye nyetrum). Dan ternyata eh ternyata, bukan cuma gw aja yang ngerasain itu dia juga merasakan hal yang sama. Truuus gimana dong. Hiks.



Untung, seribu kali untung, Allah masih melindungi dan menyayangi kita berdua. Setelah sempet gonjang ganjing nih ati, gw dapet pencerahan. Untungnya lagi (dasar jawa untung terus), gw sama suami menerapkan prinsip keterbukaan, jadi gw critalah ke suami tercintrong, kalo gw ketemu ma mantan en ternyata masih ada sedikiiit rasa, dan dia juga begitu. Dan tau ga apa jawabnya.



"Ma, cinta itu anugrah, aku ga bisa melarang orang untuk cinta dan sayang sama kamu, begitu juga aku ga bisa melarang kamu untuk cinta dan sayang sama orang lain. Karena rasa itu, tidak bisa dibuat buat, tapi satu hal, bagaimana kita merespon rasa itu. Agar anugrah itu tidak menjadi musibah."



Alamak, bijak nian neh laki gw, dia ga marah, tapi gw disuruh mikir ndiri.

Untung lagi neh, mantan gw juga orang yang bijak. Tanpa ribut ribut dan gonjang ganjing, aku menyikapinya bahwa rasa cinta sayang itu begitu indah asal jangan kita campuri dengan nafsu, tetap harus kita jaga kesuciannya. Jadi, gw boleh en diijinin untuk tetap berhubungan dengan mantan (gile ye laki gw buaiikk buangeet, TOP BGT). Dan mantan gw, jg orang yang baik, dia memang masih cinta en sayang ama gw, tapi karena dia cinta en sayang ama gw, dia ga mau merusak tatanan yang sudah ada, dia ga mau bikin gw susah ato sedih. (wah mas, ga salah ya kalo gw sayang kamu). Dia bilang.



"Mba, (itu swebutan dia untuk gw) aku akan selalu meyayangi dan mencintai kamu dengan diam diam dan didalam hati aku. (hohoho, melayang gubrak).



Dan sampai sekarang, hubungan aku sama mantan tetap baik, kalo ditanya apakah aku masih sayang sama dia, aku akan menjawab dengan mantab 'Iya aku sayang sama dia". karena menurut aku dia pantas koq untuk disayang. Tapi ya hanya sebatas itu saja. Terus suami gimana. Kalo di tanya perasaan gw ke suami, Waow, gw cinta dia, gw sayang dia, gw napsu sama dia (boleh kan halal, sama muhrimnya koq), dia adalah orang terbaik untuk gw, dll dll, makanya gw milih dia dan menerima dia sebagai suami gw, bukan mantan gw (hehehe sorry mas, kenyataan) ya kan. Pokoknya suami gw is the best deh.

Jadi untuk gw, cinta, sayang, kasih tetap merupakan anugrah untuk gw. Disayangi orang tuh seneng loh. Yang penting bagaimana kita menyikapinya.

Senin, Januari 05, 2009

LEGA

Lega rasanya kalo dah bisa mengungkapkan perasaan kita. Mau rasa suka, sebel, sedih, bahagia, apaun rasa itu, lega rasanya kalau sudah bisa kita ungkapkan. Ga percaya, coba aja.

Ada orang yang merasa sulit sekali untuk mengungkapkan perasaannya, mereka harus menyimpan sendiri apa yang mereka rasakan, mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya atau mereka juga tidak tahu kepada siapa, karena tidak semua orang juga bisa menampung perasaan orang lain.

Ada satu cara yang bisa dipakai untuk orang orang yang seperti itu. Tulislah apa perasaan kalian. Tulislah segala apa yang kita rasakan. Walaupun bila kita punya persoalan belum tentu dapat memecahkan masalah tetapi paling tidak kita akan merasa lebih lega. Rasanya separoh beban kita sudah berkurang, dan kita merasa lebih ringan. Ga percaya, coba aja lagi.

Dulu aku sempat menjadi anak tunggal selama lebih kurang 12 tahun, ga ada temen yang bisa aku ajak curhat. Orang tuaku termasuk orang tua yang sibuk. Umur segitu adalah umur yang rawan bagi seorang anak. Sering aku mengalami perasaan yang ngebetein, dan ga tau musti gimana dan ngomong ke siapa. Pernah, pada suatu hari aku merasa kesal sekali sama orang tuaku, dan aku ga bisa marah, berabe kan kalo aku marah marah sama orang tua, akhirnya aku mencoba menuliskan perasaanku di sebuah buku. Ternyata habis menulis yang isinya ... musti disensor.... ga aja deh kalo dibaca ulang, eh ternyata aku merasa menjadi lebih lega, nah sejak saat itu lah aku mulai melakukan ritualk menuliskan perasaan aku di buku. Termasuk waktu pertamakali aku naksir cowo, hehehehe, malu kan kalo diceritain ke orang, tapi pengen crita, yasu aku crita aja ke buku aku. Jadi deh aku punya sahabat baru ya itu buku ku. Sekarang kalau aku baca lagi sahabat buku aku, lucu juga loh. hahaha jadi suka malu sendiri.

Jadi gimana...mau coba.... biar lebih lega.