Jumat, Desember 31, 2010

hari aterakhir di tahun 2010

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2010.
Sudah begitu banyak peristiwa yang aku alami di tahun ini. Begitu banyak.
Ada cerita sedih gembira, suka dan duka, semua telah aku lalui
Aku selalu berharap bahwa memasuki tahun yang baru akan membawa kabaikan bagi kehidupan ku di masa yang akan datang
Tinggalkan duka.
Tapi duka itu akan selau ada.
Namun aku tak akan berkecil hati karena di balik ras duka itu selalu ada gembira dan bahagia.
Aku telah banyak mengalami dan menjalani kehidupan ini.
Semoga perjalanan hidupku di tahun yang akan datang akan membawa kebahagian bagiku dan keluarga, saudara saudaraku dan sahabat sahabat ku, amin.

Kamis, Desember 30, 2010

kegemaran yang baru

Ada kegemarn baru yang aku sukai saat ini.
Saat itu begitu banyak grup di FB dengan berbagai ragam isi dan misinya. Ada bebrapa grup yang aku ikuti dan yang paling aku suka adalah grup dimana kita bisa berdiskusi papun, atau grup dimana kita bisa menulis apa saja yang kita inginkan dan kita pikirkan.

Ada satu grup yang isinya tempat curhat dari orang orang berbagai lapisan dan usia. Aku baru saja bergabung di grup ini, ternyata orang memang perlu tempat curhat. Dan namanya juga curhat, ya jadi isinya macam macamlah masalahnya. Dari masalah perkawinan, perjodohan, ibadah, pergaulan pertemanan dll.

Awalnya aku cuma iseng iseng, ngasih komentar komentar ato masukan eeh ternyata memberikan komentar, masukan ternyata menyenangkan dan menarik. apalagi kalu ternyata masukan yg kita berikan bisa menjadi solusi bagi si penanya, senang rasanya. Karena senang bisa membantu.

Aku pikir toh selama ini aku sudah sering jadi "tong sampah" tempat curhat saudara saudara ku dan sahabat sahabat ku, jadi kenapa juga aku tidak mencoba membantu yang lainnya.

renungan akhir tahun

Kita hidup di dunia ini tidak lah lama, apakah yang sudah kita persiapkan kehidupan kita sesudah mati kelak? Sudah cukupkah bekal kita. apakah yang sudah kita punyai dan belum miliki untuk bekal kita kelak.

Sekarang tanggal 30 Desember 2010, lusa kita sudah memasuki tahun yang baru. tahun 2011. Bila kita menengok kebelakang sejenak untuk melihat apa saja yg telah kita kerjakan, kita capai, apa yang belum sempat kita kerjakan dan kita capai. Dan apa yang seharusnya kita kerjakan tapi tidak kita lakukan, atau apa yang seharusnya tidak kita kerjakan tapi kita kerjakan.

Saat menulis ini, aku melnulis sambil merenungkan dan mengingat ngingat, hal hal di atas tadi.
Banyak peristiwa, berkelebatan di benakku, ada sedih, kecewa, gembira bahagia, campur aduk menjadi.

Kembali kepada bekal, aku merasa bekal yang aku punya masih sangat sedikit, masih jauh dari cukup. Masih banyak hal yang perlu aku perbaiki dari diriku, banyak sekali hal yang masih harus kerjakan. Dan banyak sekali hal hal yang seharusnya tidak aku kerjakan tapi telah aku lakukan dan harus aku hentikan.

Oh banyak sekali dosa yang telah aku perbuat dan sedikit sekali kebajikan yang aku lakukan.
Semoga Allah mengampuni aku, semoga Allah selalu membimbing aku dalam menjalani kehidupan aku ini, membimbing aku ke jalan yang lurus, jalan yang di ridhoi, dansempga aku bisa menjadi hamba yang di ridhoi Nya. amin amin ya rabbal alamin.

Minggu, Desember 05, 2010

yang terbaik

Banyak orang tua merasa telah memberikan yang terbait untuk anak anaknya. Banyak juga orang tua yang merasa memilihkan yang terbaik. Karena katanya orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anak anaknya.

Tetapi pertanyaannya, apakah benar mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak mereka? Apakah benar mereka telah memilihkan yang terbaik untuk anak anaknya?
Selalu mengatakan mengatakan menginginkan yang terbaik, yang terbaik, yang terbaik untuk anak anaknya.
Tetapi terbaik menurut siapakah?

Karena pada kenyataannya, yang terbaik menurut orang tua belum tentu baik untuk anaknya. Yang dikatakan baik oleh orang tua ternyata juga belum tentu baik baik untuk anaknya.
Buktinya, masih sering terjadi pertentangan terbaik antara orang tua dan anak.
Bukankah kalau yang terbaik menurut orang tua dan juga terbaikmenurut anak sudhsama tidak akan terjadi pertentangan?
Karena ternyata yang terbaik menurut orang tua belum tentu terbaik menurut anak.

Sebagai orang tua seyogyanya tidaklah memaksakan kehendaknya, tetapi juga sebagai anak juga tidaklah baik menolak dengan serta merta. Seandainya saja ada komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, tidak lah terjadi pertentangan, pertengkaran, bahkan anak yang kabur dari rumahnya.

Jumat, Desember 03, 2010

surat cinta

Dulu di era 90an ke bawah, dimana handphone masih amat jarang dan mahal, surat adalah sarana yang paling efektif dan efisien untuk berkomunikasi yang murah meriah. Sehingga kalau ada orang yang mempunyai kekasih diluar kota, atau luar negeri surat menyuratlah yang sering digunakan untuk berkomunikasi. Dan dengan surat pula kita bisa mencurahakan perasaan kita.

Tapi kalau di masa kini kita menggunakan surat menyurat dalam berkomunikasi dengan teman atau kerabat, pasti akan dianggap jadul bahkan mungkin akan ditertawakan, karena sekarang ada sarana yang cepat dan murah, SMS. Dan surat menyurat biasanya hanya dipergunakan untuk hal resmi yang bersifat formal.

Sehubungan dengan salah satu kegunaan surat pada jaman baheula yaitu curhat, biasanya para lelaki yang suka malu malu kucing atau tidak punya keberanian untuk menyatakan perasaannya kepada seoang wanita, biasanya dia akan mencurahkanya lewat surat. Dan para pasanganyang sedang menjalin kasih dengankekasih hatianya di luar kota atau negeri sana juga memakai surat sebagai sarana curhatnya. Dan inilah yan biasanya disebut dengan surat cinta.

Dari sinilah cerita ini berawal. Dulu ketika aku masih duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA), aku lumayan jago dalam hal karang mengarang dan tulis menulis. Aku selalu mendapat nilai yang baik pada pelajaran itu. Aku sering membantu teman teman yaiatu mengerjakan tugas mengarang mereka, dan itu aku lakukan dengan senang hati, karena memang aku juga menyukai pelajaran mengarang. Dan rupanya keahlian ku inilah yang sering dimanfaatkan oleh teman teman ku.

Ada beberapa teman aku yang menerima surat cinta. Ada yang berisi pernyataan cinta, ada juga yang memang memakai sarana surat menyurat untuk berhubungan dengan kekasihnya. Dan disinilah awal cerita dimulai

Ada seorang temanku, wanita, yang tinggal di surabaya, dan aku di jakarta, dia menerima surat cinta, tepatnya surat pernyataan cinta, tapi sayangnya dia tidak suka dengan pria tersebut dan ingin menolaknya. Tapi dia tidak tahu bagaimana cara menolak yang baik agar tidak menyinggung perasaan pria tersebut. Maka ia meminta tolong aku untuk membalas surat cinta itu. Dan yang kemudian terjadi, terjadilah perjalananpangjang sebuah surat.
Pertama temanku mengirim surat cinta itu ke jakarta, kemudian aku menuliskan jawaban penolakan surat tersebut, kemudian surat penolakanan itu aku kirimkankembali ke surabaya, dan setelah di salin oleh temanku, surat itu dikirim kembali ke jakarta, karena si pria tinggal di jakarta. Hahahaha.. coba bayangkan betapa jauhnya perjalanan sehelai surat itu.

Ada lagi pengalaman lucu. Aku yang saat itu belum pernah pacaran dimintai tolong untuk menuliskan jawaban bagi temanku yang mempunyai kekasih di luar kota. Bayangkan. Untungnya selainhoby menulis aku juga hobi membaca, dan salah satu bacaan ku adalah cerpen cerpen cinta, jadi bisalah aku kira kira bagaimana kalau orang sedang berpacaran itu. Jadi setiap surat yang datang dari kekasihnya akulah yang harus membalasnya. Dan ituberklangsung terus sampaiakhirnya sang kekasih kembali satu kota dengantemanku. Akhirnya mereka menikah dan sampai saat ini mereka sudahdikaruniai dua orang anak. Dan sampai saat inipun suaminya taidak pernah tahu kalau selama itu surat surat cintanya akulah yang menuliskan balasannya dan bukan kekasihnya.. Dan bila aku dan temanku lagi mengenang masa itu, kami akan tertawa sampai keluar airmata, karena mengingat kekonyolan kami berdua saat itu.

Dansebenarnya masih banyak lagi surat surat cinta temanku yang sebenarnya akulahyang menuliskannya. Dan sampai sekarng pun tidak ada satupun diantara mereka yang pernah aku tulisi surat itu tahu bahwa sebenarnya akulah penulisnya. hahahhaha...

Rabu, Desember 01, 2010

fatamorgana

Masih kuingat jelas dalam benakku, siang itu dua tahun yang lalu, ketika aku sedang terbaring sakit kuterima satu panggilan telpon. Saat kudengar suar di seberang sana, hatiku sempat tercekat, perasaan aku mengatakan ini suara kamu, dankamu yang menelepon aku. Tapi karena tidak mau disangga ge er, jadi aku tanyakan siapa yang menelpon aku.
Kamu tidak menjawab pertanayaan aku, kamu malah balik bertanya apakah ini benar... kau sebut nama lengkapku, danaku mengiya kan, setelah berbasa basi sebentar kemudian kemudian kamu mengatakan siapa kamu, walaupun aku sudh bisa menebaknya. Berlalunya waktu tidakl memudarkan ingatan ku kepadamu.

Kemudian dari telepon pertma ini berlanjut ke telepon yang ke dua dan seterusnya, dan akhirnya kamu mengajakku untuk bertemu. Kata sahabatku, tidak baik kalau hanya bertemu berdua saja, karena pasti ada yang ke tiga, setan, hahahhaha. Akhirnya kitaa sepakat untuk bertemu di sebuah cafe.

Kamu datang sendiri ke cafe itu, dan aku datang bersama anakku, dan sahabatku menyusul kemudian. Ketika aku datang, ternyata kamu telah menunggu. Setelah dua puluh tahun tidak bertemu aku tidak mengharapkan rupa kamu masih seperti dulu, dn ternyata memang benar. Kamu sekarang sudah menjadi gemuk, rambut ikalmu dulu telah menjadi gundul dan putih semua. Tapi tingkah kamu tidak banyak berubah, cara bicara dan sikap kamu tidak banyak berubah.

Sebelum bertemu dengannya aku sempat meminta anak ku untuk meninggalkan kita sejenak, karena masih ada persoalan yang tertunda antara kamu dan aku yang aku harus selesaikan. Dan ketika anakku meninggalkan kita, mulailah trjadi pembicaraan yang agak serius diantara kita.

Pertama aku meminta maaf atas kesalahan ku dulu ketika aku meninggalkan dia, dia pun meminta maaf padaku. Dan terjadilah pembicaraan masa lalu kita. Kamu bilang sudah lama kamu mencari tahu tentang aku, kamu pun bilang sampai sampai ketika kamu ke belanda kamu menemui oom aku hanya untuk menanyakan kabar tentang aku, dan kamu juga mengatakan kalau kamu begitu takut dan khawatir ketika pertama kali menelpon ku dulu, karena takut aku masih marah pada mu. Dan mengalirlahcerita dari kamu, tentang kegagalan kamu dengan perkawinan pertama kamu dan perkawinan kedua kamu yang diambang kehancuran. Tapi kamu tidak bercerita secara gamblang, hanya sepotong sepotong, dan itu adalah ciri khas kamu, masih belum berubah, tapi aku bisa menangkap kesedihan dab penderitaan di hati kamu. Dan kamu menangis.

Setelah pembicaran dengan kamu aku rasa sudah cukup, anakku kembali bergabung kembali dan tak lama kemudian sahabatku pun datang bergabung.

Ketika kita sedang makan, tiba tiba suamiku menelpon menanyakan aku sedang ada dimana, ya aku katakan terus terang bahwa aku lagi makan siang bersama kamu dan sahabatku, dan seperti biasa suami ku tidak marah bahkan dia mengirim salam untuk kamu. Kamu sempat merasa tidak enak, tapi aku yakinkan kamu , bahwa suamiku itu sangat baik dan penuh pengertian. Dia tidak akan marah apalagi dia tahu aku tidak berduaan saja tetapi juga dengan anak dan sahabatku.

Hanya ada hal yang cukup mengejutkan aku, ketika aku pulang dan sampai di rumah, anakku berkata, bahwa kamu ternyata masihsangat menyayangi aku. menurut anakku, kelihatan sekali kalau kamu masih sangat sayang kepadaku dan dia bisa meraskannya. Walah, aku sendiri kok ga bisa merasakannya ya.

TApi setelah pertemuan itu, kamu jadi sering mengirim sms ke aku, atau meminta ijin untuk menelepon aku. Untuk itu aku tidak mau terjadikesalah pahaman antara aku dan suami ku maka aku ceritakan semua padanya apa yang terjadi antara aku dan kamu. Respon suamiku sungguh menakjubkan. Katanya, 'loh bukankah dari dulu dia memang mencintai dan menyayangi kamu, tapi yang terpenting adalah aku yang memenangkan hatimu dan akulah yang menikah dengan kamu'. Hahaha, ternyata suamiku masih ingat bagaimana ketika dia mau mendapatkan aku. Terus aku bertanya meminta ijin sebenarnya, bagaimana kalau kamu mau menjalin hubungan dengan aku melalui sms atau telpon. Dan suamiku hanya menjawab, bahwa hal itu tidak masalah untuk kamu karena hanya telpon dan sms, toh tidak ada pertemuan.
Memang TOP BGT deh suamiku ini.

Kemudian dimulailah hubungan melalui sms tersebut, dan kadang kadang juga ada telepon, tapi telpon itujuga sangat jarang sekali, hanya sms yang selalu datang bertubi tubi.

Melalui smsm dantelepon itu kamu mulai sedikit bercerita tentang keadaan kamu, dan aku tahu kamu sedang sangat menderita dan susah. Kamu juga sering mengingatkan tentang cerita kita dulu. Dan kamu pun membangkitkanrasa kasihan kepada kamu yang berubah menjadi rasa sayang. Kamu meminta aku untuk memberi dukungan moril, tapi kamu juga meminta aku untuk merahasiakan hubungan ini, salah satu ciri khas kamu lagi, tetap masih belum berubah. Aku berjanji untuk memberikan dukungan itu, dan aku juga paham kalau kamu ingin merahasiakan hubungan kita, karena posisi pekerjaan kamu, seorang direktur di sebuah perushaan bumn yang cukup besar.

Dan dimulailah sms sms yang berisi penuh kata kata cinta dan penuh perhatian itu. Dan aku terbuai. Ya aku terbuai dengan kata kata cinta dan perhatian perhatiannya, walaupun hanya dalam sms saja.

Kamu mengingatkan kisah cinta kita dulu dengan lagu lagu cinta kita, lagu Vina Panduwinata, Chrisye, bahkan kamu meminta aku mendengarkan lagu Ungu, cinta didalam hati. Kita pun terbuai dalam fatamorgana romantisme.

Aku tahu, initidak boleh terjadi dan terus berlanjut, tapi aku masih tak mampu atau mungkin lebih tepatnya tidak mau menghentikan. Aku terbuai. Aku bisa merasakan kegundahanmu, kesedihanmu, kesepianmu, kesendirianmu dan apa yang kamu rasakan. Begitu dekatnya hati ini sehingga bisa merasakan apa yang kamu rasakan, tanpa kita harus bertemu dan kamu harus bercerita.

Aku merasa sedih ketika bulan puasa kamu harus makan sahur sendirian, dan berbuka puasa juga sendirian.Dan ketika berlebaranpun kamu sendirian. Hanya berdua denganmama tanpa istri disamping kamu, padahal kamu masih memiliki seorang istri. Ketidak sukaan kamu pada hujan, karena hal itu makin mencekam kesepian kamu. Dan bertambah sedih karena kamu tidak bisa merasakan kebahagiaan, kegembiraan dan kehangatan keluarga yang aku rasakan. Dan aku ingin kamu juga merasakan kebahagian berkeluarga seperti yang aku rasakan.

Tapi sayang, amat disayangkan kamu mengkhianati aku. Kamu mengingkari kata kata kamu sendiri, ternyata kamu masih juga belum berubah, PENGECUT.

Ketika hubungan kita berjalan hampir enam bulan, aku merasakan perubahan sikap dari kamu, sempat aku tanyakan ada apa, tapi kamu selalu mengatakan aku selalu berprasangka buruk kepada kamu. Kamu tidak tahu bahwa karena kedekatan perasaan aku ke kamu, aku juga jadi bisa tahu dan merasakan perubahan sekecil apapun atau aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan. Kamu lupa aku punya kemampuan seperti ini.

Dan ternyata apa yang aku rasakan bahwa ada sesuatu yang kamu sembunyikan terbukti. Pada suatu malam, tengah malam, aku menerima satu sms dari nomer kamu yang isinya sangat menyakitkan hati aku. Sms itu ditulis dengan nada sopan tetapi menghinakan. Sms itu meminta aku untuk tidak memberikan perhatian kepada kamu lagi, karena kamu suami orang dan itu benar, kamu masih suami orang, dan dia menyuruh aku untuk memperhatikan suamiku sendiri
saja.

Aku begitu terpukul menerima sms itu. Itu suatu penghinaan besar untuk aku. Sebenarnya aku bisa saja menjawab bahwa aku memperhatikan kamu karena kamu meminta aku untuk itu, dan bahwa istri kamu tidak pernah ada untuk kamu ketika kamu sedang membutuhkannya. Ketika kamu terkapar sakit, ketika kamu harus menghadapi masalah dikantor kamu, siapa yang meberikan perhatian dan dukungan, aku. walaupun hanya melalui sms. Karena aku tidak mau kalau kita bertemu, aku takut. Jadi yang bisa maksimal aku lakukan untuk kamu ya hanya sms itu saja. Tapi untunglah akal sehatku masih bersemayam dalam benak. Aku tidak menjawab sms itu.

Dan yang paling aku sesalkan adalah, kamu pun menghilang. Kamu tidak pernah lagi menghubungi aku, kamu tidak menerangkan apa yang telah terjadi. Itu sangat menyakitkan sekali. Tapi aku juga tidak heran karena memang begitulah sifat kamu PENGECUT. Seharusnya kamu memberi penjelasan pada aku, tapi tidak ada penjelasan apapun.

Setelah hampir setahun sejak peristiwa itu terjadi, tiba tiba kita bertemu lagi, dan sama sekali tidak terlihat adanya penyesalan diwajah kamu atas peristiwa itu. Kamu hanya tertawa tawa, dan berjanji akan bercerita, tapi aku juga tahu pasti seperti biasa kamu pasti tidak akan bercerita dan aku juga sudah tidak tertarik dengan penjelasan kamu.

Dengan adanya peristiwa ini, aku semakin yakin bahwa memang tidak salah kalau dulu aku meninggalkan kamu, dan memilih meninggalkan kamu untuk menikah dengan suamiku.
Dan aku pun berdoa agar kamu juga bisa merasakan kebahagian berkeluarga seperti yang aku rasakan.

Selasa, November 30, 2010

TOMAT

Manusia tempatnya salah, tempatnya khilaf.
Tidak ada manusia yang tidak pernah salah dan khilaf, jangankan manusia, nabi sekalipun pernah melakukan ke khilafan. Tapi karena seorang Nabi adalah orang pilihan Allah, maka mereka akan segera menyadari kekeliruannya dan langsung bertobat dan tidak mengulanginya lagi.
Tetapi kalau kita, manusia biasa, yang walaupun tahu bahwa itu salah atau keliru, masih saja diteruskan kesalahan itu dengan berbagai alasan dan dalih. Dan bilapun menyadarinya dan bertobat, tak jarang kita pun akan mengulanginya lagi, dan bertobat lagi. Makanya disebut tobat Tomat alias tobat kumat.

Sebagai manusia yang lmah dan penuh dengan dosa, sering kali aku juga melakukan hal yang sama TOMAT, tobat kumat. Dengan berbagai alasan dan dalih juga. Yang paling sering menjadi dalih ku adalah, namany ajuga manusia empatnya salah, dan bukankah Tuhan Maha Pengampun.

Cuma sungguh demi Allah, aku pengen sekali menjadi orang yang benar benar tobat akan segala kesalahan dan kekhilafannya sebelum ajal menjemput. Tapi apa daya begitu susah dijalankan. Memang ada pepatah yang mengatakan 'bila ada kemauan disitu ada jalan'. tapi sungguh susah sekali itu dilakukan.

Contohnya sederhana sekali. GIBAH.Sering kali kita bergibah, barangkali hampir setiap hari. Kita tahu gibah itu dosa, gibah itu salah, tapi kenapa kita tidak dapat menahan mulut kita untuk tidak bergibah. Ada saja yang kita gibahkan. Dan bila tersadar, biasanya berujar, bukan mau gibah nih ya, tapi mau diambil hikmah dan pelajarannya. Tapi benerkah itu, tanyakan pada hati sendiri.

Jadi gimana dong. Yang namanya hidup itu suatu proses, berupaya untuk tidak berbuat kekeliruan dan tidak mengulangi kekeliruan yang sama.

Sering aku merasa diriku ini begitu buruknya selalu mengulang kesalahan dan kekeliruan yang sama. Tapi aku tetap berusaha untuk selalu kembali di jalan yang benar, semoga Allah selalu melindungi aku dan menjaga aku dari godaan setan yg terkutuk, dan allah selalu mau mengampuni segal kekhilafan kesalahan kekeliruan dan dosa dosa aku yang sering aku buat dengan sengaja atau tidak sengaja, yang sering aku lakukan berulang ulang, aminn.

Ps. lagi ngerasa banyaaaaaak bangeeet dosanya, makanya nulis ini.hiks
Ya Allah, ampunilah hambaMu ini, bila engkau tidak mengampuni aku maka aku akan menjadi orang yg celaka. amin.

Minggu, November 21, 2010

nostalgia

Kubuka sebuah profile di fb aku, kulihat album foto fotonya, pikiranku segera melayang bagai filmyang diputar kembali, janatungku tergetar, segera teringat lintasan peristiwa peristiwa.
Rasanya baru saja kemarin aku lalui masa masa itu. Masa yang penuh canda tawa juga air mata.
Terlintas satu nama, yang masih lekat dalam ingatan, masih dekat didalam hati, tapi entah dimana kini dia berada.
Satu nama, cuma satu nama, tapi mampu menggetarkan jiwa raga, menuntunku menulis ini, karena tak mungkin ku ungkapkan rasa hati. Ya hanya satu nama, yang kini entah dimana.
Dia telah mengisi hari hariku, menjadikan tangisku jadi tawa, menjadikan sedihku jadi senyum.
Lebih dari sepuluh tahun kita menjalin cerita, yang membuatku tak bisa pindah ke lain hati.
masih terngiang kata katamu, tak perlu kau katakan cinta karna aku tau kamu menyayangiku, tak perlu ku katakan cinta karna kamu tahu aku sangat sayang padamu.
Saat itu aku hanya terpana dan terpana tak tahu harus berkata apa.
Sedih, bahagia bercampur menjadi satu.
Karna aku tak tahu harus berkata apa. Aku merasa kehilangan dirimu, habis sudah asaku.
Tapi aku tahu aku juga masih memilikimu, engkau selalu ada untukku.
Tapi sampai kapan, belum ku tahu.
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk pergi darimu, dan ternyata engkaupun telah siap untuk meninggalkan ku.
Kau bawa undangan itu kepadaku, minggu depan aku akan menikah. Terpuruklah hatiku, hancur berkeping tercerai berai. Ku tahu inilah saatnya, sampai juga waktunya. Setelah sepuluh tahun lebih menunggu.
Seharusnya itu tak perlu terjadi, apabila kita lebih membuka hati. Seharusnya akupun tak perlu bersedih karena pernikahanku juga tinggal menunggu hari.
Aku tak pernah berharap lagi dia akan ada untukku lagi. Karena seseorang telah menanti engkau dan aku. Kita tidak bisa seperti dulu lagi, karena hati kita sudah ada yang memiliki.
Masih terngiang juga kata kata terakhirmu, engkau memintaku untuk berjanji, berjanji untuk menjaga diri dan hati, karena kamu sudah tidak ada lagi. karna kau sudah tidak bisa lagi menjaga hati ini. Tapi aku tahu pasti bahwa kau tetap ada di relung hatiku.
Dan kini mencuat lagi ketika ku lihat foto nostalgia sma mu, kucari kesetiap sudut barangkali ada dirimu. Nihil.
Tapi nostalgia itu telah menggetarkan hati dan mengusik hati teringat padamu lagi.
Walau dua puluh tahun lebih telah berlalu, tapi kau tetap dihatiku. Dan akan selalu ada.

Selasa, November 09, 2010

dodol maridol

Tau ga sih aku jadi orang kayak dodol maridol.
Sebenarnya tidak terlalu banyak tulisan yang aku buat di blog ini, tapi cukup banyak juga untuk diingat semua secara satua persatu.
Dan tahukah apa yang kemudian terjadi. Sseorang teman telah mengkoreksi sebuah tulisanku yang aku tulis dengan bahasa Inggris (lagi sok tau, sok pinter tapi jadinya dodol maridol... hiks). Dan koreksi itu dia kirim ke facebook aku di inbox. Dan aku dengan dodolnya ga tahu alias lupa kalo itu sebenarnya tulisan aku sendiri yang di koreksi.
Ketika aku baca tulisan itu, aku merasa sangat akrab dengan tokoh dalam tulisan tersebut dan alih alih aku ingat dengan tulisan aku sendiri, aku malah merasa temanku itu meledek aku. Aargghh...
Oh ,ternyata oh ternyata, dia hanya copy paste dai blog aku ke inboxku kemudian di koreksi.
Pantesan aja, aku merasa mengenali tulisan tersebut.
Adududuuuu..dasar dodol maridol dah...

Senin, November 08, 2010

Suami yang luar biasa


Bila kita mendengar seoang istri melayani dan mengurus suaminya itu adalah hal biasa dan memang sudah seharusnya. Dan apabila kita melihat dan mendengar seorang istri melayani dan mengurus suaminya yang sedang sakit atau sakit yang menyebabkan dia tidak bisa melakukan apa apa sendiri dan istrinya yang mengurus dan membantunya itu juga hal yang dianggap biasa oleh orang orang pada umumnya.

Tetapi, bagaimana bila kejadian itu dibalik, tetapi seorang suami yang mengurus dan meladeni istrinya, karena sang istri menderita sakit akut yang parah sehingga memerlukan bantuan suami.

Kemarin, suami ku bercerita, bahwa dia ketemu dengan teman lama yang sudah lama tidak berjumpa. Sekarang temannya itu telah menjadi pengusaha yang sukses. Dan dia bercerita, kesuksesannya ini adalah berkata jasa istri yang sangat dicintainya.
Menurutnya istrinya itu adalah semangat hidupnya, belahan jiwanya, dia akan merasa ada sesuatu yang tidak lengkap bila tidak ada istrinya. Masih menurutnya, istrinyalah yang selalu membangkitkan semangatnya ketika ia sedang merasa terpuruk, istrinyalah yang selalu menghiburnya ketika dia sedang merasa kecewa atau sedih, istrinya juga yang selalu menenangkannya kalau dia sedang resah gelisah gundah dan marah dan isterinya jugalah yang selalu mendorong dia untuk maju. Tetapi, sekarang istrinya sakit, kena stroke, yang menyebabkan ia harus selalu tergantung dengan orang lain dalam mengerjakan aktivitas hariannya. Dan tahu kah apa yang dilakukan oleh suami itu. Sekarang ia yang ganti mengurus istrinya. Sebelum berangkat kantor dan sesudah pulang dari kantor. Teman suamiku itu begitu telaten mengurus dan merawat istrinya. Bukannya mereka tidak memiliki anak yang sepatutnya mengurus ibunya, tetapi sang suami lah yang tidak mengijinkan orang lain kecuali dia yang mengurus dan merawat istri, bahkan anaknya sendiripun tidak diijinkannya.
Sebegitu besar cintanya pada istrinya, sehingga dia mau melakukan itu semua dengan ikhlas dan senang hati.

Oh, aku jadi teringat dengan ayah ibuku. Mereka begitu saling mencintai. Ketika ayahku sakit kena stroke, ibuku yang merawat dia dengan sepenuh hati, sampai ayahku bisa 75% pulih kembali. Tetapi ketika ibu juga terkena stroke, ayahku dengan segala keterbatasannya berusaha untuk merawat ibuku. Diakhir akhir hayatnya dimana stroke telah menyerang mereka sampai beberapa kali, mereka bahu membahu untuk saling menjaga satu sama lain. Bahkan mereka tetap bisa saling menunjukkan rasa kasih diantara mereka. Sampai akhirnya maut yang memisahkan mereka. Karena ayahku telah dipanggil lebih dahulu oleh Yang Maha Pemilik. Dan ketika akhirnya ibuku pun dipanggil oleh Yang Maha Pemilik, mereka dikuburkandalam satu liang, sebagai tanda cinta kasih diantara mereka. Karena memang 2 bulansebelum ibuku meninggal beliau berpesan kalau dia meninggal agar dikuburkan satu liang dengan ayahku.

Ada lagi cerita tentang sahabatku. Sahabat aku ini menikah tetapi tidak dikaruniai anak, jadi mereka hanya hidup berdua saja. Malang tak dapat di tolak untuk tak dapat di raih, sahabatku divonis sakit kanker rahim, stadium lanjut. Ia sudahpergi berobat kemana mana, baik medis maupun non medis, tapi tidak membuahkan hasil, kondisinya makin menurun sampai akhirnya hanya bisa berbaring ditempat tidur saja. Selama ia sakit, hanya suami dan seorang pembantunyalah yang merawat dia. Dan selama mereka menikah selama 25 tahun lebih, tak sekalipun suaminya terbersit untuk menikah lagi. Mereka tetap saling menyayangi. Dan yang membuat hati aku menjadi sangat tergetar, ketika sahabat ku ini meninggal dunia, suaminyalah yang mengurus jenasahnya. Ia memandikan sendiri istrinya dengan penuh kasih. Oh rasanya sempurna sekali kasih sayangnya, ia merawatnya ketika istrinya sakit sampai di akhir hayatnya.

Menurut aku mereka adalah SUAMI SUAMI YANG LUAR BIASA, mencintai istrinya dengan sepenuh hati.
Aku membayangkan, betapa luar biasanya laki laki ini, yang mau merawat istrinya yang tidak berdaya bukan meninggalkannya, mencari istri baru seperti kebanyakan laki laki. Betapa luar biasanya. Aku jadi bertanya di dalam hati bisakah suamiku melakukan hal hal seperti suami suami yang luar biasa itu?

Aku tak tahu, tapi aku bisa merasakan sampai saat ini, dan mudah mudahan terus sampai mati, ia juga suami yang luar biasa. Ketika aku terbaring sakit tak berdaya, dia selalu ada disisi aku, merawat dan menemani aku. Dia selalu mendukung aku, apapun dia upayakan untuk membahagiakan aku. Dia memang bukan suami yang sempurna, memiliki kekurangan dan kelemahan tetapi dia sempurna untuk aku, karena kekurangannya membuat aku menjadi istri yang sempurna.

Aku pernah iseng bertanya padanya tentang perasaan dia ke aku, seberapa besar cintanya padaku. Dia hanya tertawa kecil, katanya seharusnya aku bisa menilai sendiri, dan jangan pernah mengharapkan ia akan menjawabnya, karena itu rahasia hatinya, hanya dia dan Tuhan yang tahu katanya.

Hm dasar lelaki suka sok gengsi. Tapi biarlah dia tidak mau bicarapun aku sudah tahu, aku sudah bisa merasakan besarnya cinta dia padaku. DIA MEMANG SUAMI YANG LUAR BIASA untuk diriku. Terima kasih Tuhan, Engkau memberikan dia untuk ku, semoga kasih diantara kami bisa abadi sampai mati. Amin..

Dan bagaimana dengan para suami, apakah anda sudah menjadi suami yang luar biasa untuk istri anda?
































SEORANG TEMAN DG KETULUSAN HATI

Seorang teman mengirimi aku sebuah cerita tentang seorang guru, guru Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar. Dan dia sangat menyukai pekerjaannya yang selalu berhubungan dengan anak anak karena menurutnya mereka itu mempunyai hati yang tulus dalam bersikap, tidak seperti orang dewsasa yang penuh kepura puraan. Dan dia berharap dia bisa mempunyai hati yang tulus seperti anak anak itu.

Cerita ini mengingatkan aku kepada seseorang yang kukenal baik.
Dia seseorang yang mengabdikan hidupnya untukkeluarganya, suami dan anak anaknya.
Dia seorang yang tulus dalam melakukan sesuatu, tidak memiliki pamrih bila membantu orang, bahkan sekedar pujianpun ia hindarkan. Prinsipnya kalau tangan kanan memberi sedapat mungkin tangan kiri tidak boleh tahu. (kiasan).
Dia juga seorang guru, guru Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar.
Dia disayang oleh hampir setiap orang yang mengenalnya, dari anak anak, ramaja, orang dewasa bahkan para orang tua.
Sikapnya selalu riang dan setiap keberadaannya selalu membawa kegembiraan bagi orang sekitarnya. Karena dia percaya kegembiraan dapat ditularkan begitu pula dengan kesedihan, makanya dia tidak mau dilihat orang sedang bersedih, karena dia tidak ingin orang jadi ikut bersedih karena melihat dia bersedih.
Dia tidak memiliki keinginan yang berlebihan, dia hanya ingin dirinya menjadi orang yang berguna bagi agamanya, bagu keluarga dan bagi orang orang disekilingnya.Walaupun usianya belum terlalu tua tetapi dia menjadi tempat bertanya bagi keluarga, kerabat dan teman temannya. Tetapi dia pun tidak pernah berhenti belajar. Karena menurutnya hidup itu adalah proses belajar dan kita dapat belajar dimana saja, kapan saja dan dari siapa saja.
Belajar dari siapa saja, dari buku, dari alam, dari anak anak, orang tua pokoknya dari siapa saja.
Temannya sangat banyak dan dari berbagai macam kalangan.
Kalangan pengusaha, eksekutif, pedagang, bahkan pedagang di pasar pasar sekalipun, menjadi temannya, tukang angkut barang di pasar, seniman, ibu ibu pengajian, ibu ibu sosialita, disetiap lapisan masyarakat dia memiliki teman.
Dia merasa bahagia bila melihat orang lain bahagia dan dia bisa ikut menangis sedih ketika melihat dan mendengar orang lain bersedih atau menderita sementara dia atidak dapat menolong atau berbuat sesuatu untuk mereka.
Dia begitu mengagumkan, moga aku bisa seperti dirinya, yang melakukan segala hal dengan hati, dengan ketulusan hati.

Jumat, November 05, 2010

Banyak orang yang menghujat Pemerintah, para Pemimpin, karena dianggap tidak becus menangani bencana.
Ada mahasiswa yang berdemo menentang kedatangan SBY ke Yogya untuk berkunjung ke daerah bencana. Bahkan ada pula mahasiswa yg demo demo tidak jelas dan tidak penting tujuannya, yg paling memalukan ada juga diantara mereka yang tawuran.
Ada pula politikus yg sibuk mencari muka dan celah dalam derita bangsa ini bahkan untuk mencari simpati.
Tapi wahai saudaraku, jangan pedulikan mereka, jangan hiraukan mereka. Biarlah mereka menjadi anjing anjing yang hanya bisa menggonggong tanpa bisa berbuat sesuatu. biarkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
Saudara saudara kita yg terkena bencana itu membutuhkanpertolongan yang nyata, membutuhkan uluran tangan yang nyata. Lihatlah para Relawan, pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka tidak berteriak teriak, mereka tidak gembar gembor, meeka rela membantu saudara saudara kita yang kesusahan, menderita tanpa pamjrih.
Lihat juga para prajurit kita, bahau membahu menolong dan bekerja di tempata bencana.
Diamlah, tutup mulutmu, itu jauh lebih baik dari pada teriak teriak menghujat orang.

Minggu, Juli 11, 2010

pantaskah kita mengeluh

Ini cerita tentang teman teman saya yang telah tiada karna penyakit kanker yang menggerogotinya.
Ajal, adalah takdir Allah, tapi ada asbab untuk bertemu dengan ajal itu, dan ada banyak sekali asbab yang menyebabkan ajal itu. Salah satunya adalah penyakit dan salah satu penyakit itu adalah kanker yang memang dikenal sebagai penyakit yang mematikan karena belum ada obat yang pasti.
Pertama, aku punya seorang sahabat , yang sudah seperti kakakku sendiri, aku sangat sayang padanya, begitu juga keluarganya, anak anaknya, mereka semua sayang padaku. Sahabatku ini, sama sekali tidak menyangka baha ia mengidap kanker. Pada awalnya ia merasa punggungnnya tepatnya tulang blikatnya terasa nyeri dan ngilu. Awalnya dipikir masuk angin, jadi di kerokin, ternya ta masih sakit, kemudian disangka ada urat yang kejepit, sehingga di urut, ternya masih tidak ada perubahan, akhirnya ke dokter, dokter awalnya mendiagnosa asam urat atau pengapuran, ternya semua salah, akhirnyasahabatku ini pergi ke rumah sakit spesialis tulang. Setelah diperiksa dengan teliti didapatlah hasil diagnosa yang cukup mengejutkan, sahabatku terkena kanker tulang stadium 4.

Kedua, sahabatku dan kakak sepupuku, mereka tak pernah mengeluh apapun tentang kesehatan dirinya, dan kesehariannya pun terlihat biasa saja, normal normal saja, tetapi ternyata ia telah mengidap kanker payudara juga stadium 4, dan kini pun telah dipangil menghadapNya

Ketiga, masih juga sahabatku dan juga masih kanker, yyang ini terkena kanker lidah, ia juga tidak pernah mengeluhkan tentang kesehatannya, tahu tahu aku dikabari bahwa dia terkena kanker lidah dan telah menjalankan operasi. Ketika aku menanyakannya, dia bilang Allah lagi menginginkan aku lebih dekat denbgan Dia. Dan ketika aku menjenguknya, tak tampak sama sekali seperti orang yg sedang sakit, dan ia sama sekali tidak mengeluhkan penyakitnya. Ia hanya bercerita tentang proses operasinya, dia memang bercerita bahwa dia sempet shock menerima kabar itu, tapi ya sudah ia katakan ia pasrah saja menerimanya.

Pasti masih banyak lagi cerita seperti di atas, bukan hanya penyakit kanker saja mungkin, tetapi dari beberapa cerita di atas, aku jadi berpikir, apakah aku pantas mengeluh hanya karena sedikit lelah, sedikit flu atau sakit sedikit?

Aku malu, malu sama Allah, aku malu sama diriku sendiri, bila aku harus mengeluh karena hal hal sepele itu. Sahabat sahabatku saudara ku tidak pernah mengeluh sedikitpun padahalan ujian yang harus dijalaninya amat berat.