Jumat, Desember 31, 2010

hari aterakhir di tahun 2010

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2010.
Sudah begitu banyak peristiwa yang aku alami di tahun ini. Begitu banyak.
Ada cerita sedih gembira, suka dan duka, semua telah aku lalui
Aku selalu berharap bahwa memasuki tahun yang baru akan membawa kabaikan bagi kehidupan ku di masa yang akan datang
Tinggalkan duka.
Tapi duka itu akan selau ada.
Namun aku tak akan berkecil hati karena di balik ras duka itu selalu ada gembira dan bahagia.
Aku telah banyak mengalami dan menjalani kehidupan ini.
Semoga perjalanan hidupku di tahun yang akan datang akan membawa kebahagian bagiku dan keluarga, saudara saudaraku dan sahabat sahabat ku, amin.

Kamis, Desember 30, 2010

kegemaran yang baru

Ada kegemarn baru yang aku sukai saat ini.
Saat itu begitu banyak grup di FB dengan berbagai ragam isi dan misinya. Ada bebrapa grup yang aku ikuti dan yang paling aku suka adalah grup dimana kita bisa berdiskusi papun, atau grup dimana kita bisa menulis apa saja yang kita inginkan dan kita pikirkan.

Ada satu grup yang isinya tempat curhat dari orang orang berbagai lapisan dan usia. Aku baru saja bergabung di grup ini, ternyata orang memang perlu tempat curhat. Dan namanya juga curhat, ya jadi isinya macam macamlah masalahnya. Dari masalah perkawinan, perjodohan, ibadah, pergaulan pertemanan dll.

Awalnya aku cuma iseng iseng, ngasih komentar komentar ato masukan eeh ternyata memberikan komentar, masukan ternyata menyenangkan dan menarik. apalagi kalu ternyata masukan yg kita berikan bisa menjadi solusi bagi si penanya, senang rasanya. Karena senang bisa membantu.

Aku pikir toh selama ini aku sudah sering jadi "tong sampah" tempat curhat saudara saudara ku dan sahabat sahabat ku, jadi kenapa juga aku tidak mencoba membantu yang lainnya.

renungan akhir tahun

Kita hidup di dunia ini tidak lah lama, apakah yang sudah kita persiapkan kehidupan kita sesudah mati kelak? Sudah cukupkah bekal kita. apakah yang sudah kita punyai dan belum miliki untuk bekal kita kelak.

Sekarang tanggal 30 Desember 2010, lusa kita sudah memasuki tahun yang baru. tahun 2011. Bila kita menengok kebelakang sejenak untuk melihat apa saja yg telah kita kerjakan, kita capai, apa yang belum sempat kita kerjakan dan kita capai. Dan apa yang seharusnya kita kerjakan tapi tidak kita lakukan, atau apa yang seharusnya tidak kita kerjakan tapi kita kerjakan.

Saat menulis ini, aku melnulis sambil merenungkan dan mengingat ngingat, hal hal di atas tadi.
Banyak peristiwa, berkelebatan di benakku, ada sedih, kecewa, gembira bahagia, campur aduk menjadi.

Kembali kepada bekal, aku merasa bekal yang aku punya masih sangat sedikit, masih jauh dari cukup. Masih banyak hal yang perlu aku perbaiki dari diriku, banyak sekali hal yang masih harus kerjakan. Dan banyak sekali hal hal yang seharusnya tidak aku kerjakan tapi telah aku lakukan dan harus aku hentikan.

Oh banyak sekali dosa yang telah aku perbuat dan sedikit sekali kebajikan yang aku lakukan.
Semoga Allah mengampuni aku, semoga Allah selalu membimbing aku dalam menjalani kehidupan aku ini, membimbing aku ke jalan yang lurus, jalan yang di ridhoi, dansempga aku bisa menjadi hamba yang di ridhoi Nya. amin amin ya rabbal alamin.

Minggu, Desember 05, 2010

yang terbaik

Banyak orang tua merasa telah memberikan yang terbait untuk anak anaknya. Banyak juga orang tua yang merasa memilihkan yang terbaik. Karena katanya orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anak anaknya.

Tetapi pertanyaannya, apakah benar mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak mereka? Apakah benar mereka telah memilihkan yang terbaik untuk anak anaknya?
Selalu mengatakan mengatakan menginginkan yang terbaik, yang terbaik, yang terbaik untuk anak anaknya.
Tetapi terbaik menurut siapakah?

Karena pada kenyataannya, yang terbaik menurut orang tua belum tentu baik untuk anaknya. Yang dikatakan baik oleh orang tua ternyata juga belum tentu baik baik untuk anaknya.
Buktinya, masih sering terjadi pertentangan terbaik antara orang tua dan anak.
Bukankah kalau yang terbaik menurut orang tua dan juga terbaikmenurut anak sudhsama tidak akan terjadi pertentangan?
Karena ternyata yang terbaik menurut orang tua belum tentu terbaik menurut anak.

Sebagai orang tua seyogyanya tidaklah memaksakan kehendaknya, tetapi juga sebagai anak juga tidaklah baik menolak dengan serta merta. Seandainya saja ada komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, tidak lah terjadi pertentangan, pertengkaran, bahkan anak yang kabur dari rumahnya.

Jumat, Desember 03, 2010

surat cinta

Dulu di era 90an ke bawah, dimana handphone masih amat jarang dan mahal, surat adalah sarana yang paling efektif dan efisien untuk berkomunikasi yang murah meriah. Sehingga kalau ada orang yang mempunyai kekasih diluar kota, atau luar negeri surat menyuratlah yang sering digunakan untuk berkomunikasi. Dan dengan surat pula kita bisa mencurahakan perasaan kita.

Tapi kalau di masa kini kita menggunakan surat menyurat dalam berkomunikasi dengan teman atau kerabat, pasti akan dianggap jadul bahkan mungkin akan ditertawakan, karena sekarang ada sarana yang cepat dan murah, SMS. Dan surat menyurat biasanya hanya dipergunakan untuk hal resmi yang bersifat formal.

Sehubungan dengan salah satu kegunaan surat pada jaman baheula yaitu curhat, biasanya para lelaki yang suka malu malu kucing atau tidak punya keberanian untuk menyatakan perasaannya kepada seoang wanita, biasanya dia akan mencurahkanya lewat surat. Dan para pasanganyang sedang menjalin kasih dengankekasih hatianya di luar kota atau negeri sana juga memakai surat sebagai sarana curhatnya. Dan inilah yan biasanya disebut dengan surat cinta.

Dari sinilah cerita ini berawal. Dulu ketika aku masih duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA), aku lumayan jago dalam hal karang mengarang dan tulis menulis. Aku selalu mendapat nilai yang baik pada pelajaran itu. Aku sering membantu teman teman yaiatu mengerjakan tugas mengarang mereka, dan itu aku lakukan dengan senang hati, karena memang aku juga menyukai pelajaran mengarang. Dan rupanya keahlian ku inilah yang sering dimanfaatkan oleh teman teman ku.

Ada beberapa teman aku yang menerima surat cinta. Ada yang berisi pernyataan cinta, ada juga yang memang memakai sarana surat menyurat untuk berhubungan dengan kekasihnya. Dan disinilah awal cerita dimulai

Ada seorang temanku, wanita, yang tinggal di surabaya, dan aku di jakarta, dia menerima surat cinta, tepatnya surat pernyataan cinta, tapi sayangnya dia tidak suka dengan pria tersebut dan ingin menolaknya. Tapi dia tidak tahu bagaimana cara menolak yang baik agar tidak menyinggung perasaan pria tersebut. Maka ia meminta tolong aku untuk membalas surat cinta itu. Dan yang kemudian terjadi, terjadilah perjalananpangjang sebuah surat.
Pertama temanku mengirim surat cinta itu ke jakarta, kemudian aku menuliskan jawaban penolakan surat tersebut, kemudian surat penolakanan itu aku kirimkankembali ke surabaya, dan setelah di salin oleh temanku, surat itu dikirim kembali ke jakarta, karena si pria tinggal di jakarta. Hahahaha.. coba bayangkan betapa jauhnya perjalanan sehelai surat itu.

Ada lagi pengalaman lucu. Aku yang saat itu belum pernah pacaran dimintai tolong untuk menuliskan jawaban bagi temanku yang mempunyai kekasih di luar kota. Bayangkan. Untungnya selainhoby menulis aku juga hobi membaca, dan salah satu bacaan ku adalah cerpen cerpen cinta, jadi bisalah aku kira kira bagaimana kalau orang sedang berpacaran itu. Jadi setiap surat yang datang dari kekasihnya akulah yang harus membalasnya. Dan ituberklangsung terus sampaiakhirnya sang kekasih kembali satu kota dengantemanku. Akhirnya mereka menikah dan sampai saat ini mereka sudahdikaruniai dua orang anak. Dan sampai saat inipun suaminya taidak pernah tahu kalau selama itu surat surat cintanya akulah yang menuliskan balasannya dan bukan kekasihnya.. Dan bila aku dan temanku lagi mengenang masa itu, kami akan tertawa sampai keluar airmata, karena mengingat kekonyolan kami berdua saat itu.

Dansebenarnya masih banyak lagi surat surat cinta temanku yang sebenarnya akulahyang menuliskannya. Dan sampai sekarng pun tidak ada satupun diantara mereka yang pernah aku tulisi surat itu tahu bahwa sebenarnya akulah penulisnya. hahahhaha...

Rabu, Desember 01, 2010

fatamorgana

Masih kuingat jelas dalam benakku, siang itu dua tahun yang lalu, ketika aku sedang terbaring sakit kuterima satu panggilan telpon. Saat kudengar suar di seberang sana, hatiku sempat tercekat, perasaan aku mengatakan ini suara kamu, dankamu yang menelepon aku. Tapi karena tidak mau disangga ge er, jadi aku tanyakan siapa yang menelpon aku.
Kamu tidak menjawab pertanayaan aku, kamu malah balik bertanya apakah ini benar... kau sebut nama lengkapku, danaku mengiya kan, setelah berbasa basi sebentar kemudian kemudian kamu mengatakan siapa kamu, walaupun aku sudh bisa menebaknya. Berlalunya waktu tidakl memudarkan ingatan ku kepadamu.

Kemudian dari telepon pertma ini berlanjut ke telepon yang ke dua dan seterusnya, dan akhirnya kamu mengajakku untuk bertemu. Kata sahabatku, tidak baik kalau hanya bertemu berdua saja, karena pasti ada yang ke tiga, setan, hahahhaha. Akhirnya kitaa sepakat untuk bertemu di sebuah cafe.

Kamu datang sendiri ke cafe itu, dan aku datang bersama anakku, dan sahabatku menyusul kemudian. Ketika aku datang, ternyata kamu telah menunggu. Setelah dua puluh tahun tidak bertemu aku tidak mengharapkan rupa kamu masih seperti dulu, dn ternyata memang benar. Kamu sekarang sudah menjadi gemuk, rambut ikalmu dulu telah menjadi gundul dan putih semua. Tapi tingkah kamu tidak banyak berubah, cara bicara dan sikap kamu tidak banyak berubah.

Sebelum bertemu dengannya aku sempat meminta anak ku untuk meninggalkan kita sejenak, karena masih ada persoalan yang tertunda antara kamu dan aku yang aku harus selesaikan. Dan ketika anakku meninggalkan kita, mulailah trjadi pembicaraan yang agak serius diantara kita.

Pertama aku meminta maaf atas kesalahan ku dulu ketika aku meninggalkan dia, dia pun meminta maaf padaku. Dan terjadilah pembicaraan masa lalu kita. Kamu bilang sudah lama kamu mencari tahu tentang aku, kamu pun bilang sampai sampai ketika kamu ke belanda kamu menemui oom aku hanya untuk menanyakan kabar tentang aku, dan kamu juga mengatakan kalau kamu begitu takut dan khawatir ketika pertama kali menelpon ku dulu, karena takut aku masih marah pada mu. Dan mengalirlahcerita dari kamu, tentang kegagalan kamu dengan perkawinan pertama kamu dan perkawinan kedua kamu yang diambang kehancuran. Tapi kamu tidak bercerita secara gamblang, hanya sepotong sepotong, dan itu adalah ciri khas kamu, masih belum berubah, tapi aku bisa menangkap kesedihan dab penderitaan di hati kamu. Dan kamu menangis.

Setelah pembicaran dengan kamu aku rasa sudah cukup, anakku kembali bergabung kembali dan tak lama kemudian sahabatku pun datang bergabung.

Ketika kita sedang makan, tiba tiba suamiku menelpon menanyakan aku sedang ada dimana, ya aku katakan terus terang bahwa aku lagi makan siang bersama kamu dan sahabatku, dan seperti biasa suami ku tidak marah bahkan dia mengirim salam untuk kamu. Kamu sempat merasa tidak enak, tapi aku yakinkan kamu , bahwa suamiku itu sangat baik dan penuh pengertian. Dia tidak akan marah apalagi dia tahu aku tidak berduaan saja tetapi juga dengan anak dan sahabatku.

Hanya ada hal yang cukup mengejutkan aku, ketika aku pulang dan sampai di rumah, anakku berkata, bahwa kamu ternyata masihsangat menyayangi aku. menurut anakku, kelihatan sekali kalau kamu masih sangat sayang kepadaku dan dia bisa meraskannya. Walah, aku sendiri kok ga bisa merasakannya ya.

TApi setelah pertemuan itu, kamu jadi sering mengirim sms ke aku, atau meminta ijin untuk menelepon aku. Untuk itu aku tidak mau terjadikesalah pahaman antara aku dan suami ku maka aku ceritakan semua padanya apa yang terjadi antara aku dan kamu. Respon suamiku sungguh menakjubkan. Katanya, 'loh bukankah dari dulu dia memang mencintai dan menyayangi kamu, tapi yang terpenting adalah aku yang memenangkan hatimu dan akulah yang menikah dengan kamu'. Hahaha, ternyata suamiku masih ingat bagaimana ketika dia mau mendapatkan aku. Terus aku bertanya meminta ijin sebenarnya, bagaimana kalau kamu mau menjalin hubungan dengan aku melalui sms atau telpon. Dan suamiku hanya menjawab, bahwa hal itu tidak masalah untuk kamu karena hanya telpon dan sms, toh tidak ada pertemuan.
Memang TOP BGT deh suamiku ini.

Kemudian dimulailah hubungan melalui sms tersebut, dan kadang kadang juga ada telepon, tapi telpon itujuga sangat jarang sekali, hanya sms yang selalu datang bertubi tubi.

Melalui smsm dantelepon itu kamu mulai sedikit bercerita tentang keadaan kamu, dan aku tahu kamu sedang sangat menderita dan susah. Kamu juga sering mengingatkan tentang cerita kita dulu. Dan kamu pun membangkitkanrasa kasihan kepada kamu yang berubah menjadi rasa sayang. Kamu meminta aku untuk memberi dukungan moril, tapi kamu juga meminta aku untuk merahasiakan hubungan ini, salah satu ciri khas kamu lagi, tetap masih belum berubah. Aku berjanji untuk memberikan dukungan itu, dan aku juga paham kalau kamu ingin merahasiakan hubungan kita, karena posisi pekerjaan kamu, seorang direktur di sebuah perushaan bumn yang cukup besar.

Dan dimulailah sms sms yang berisi penuh kata kata cinta dan penuh perhatian itu. Dan aku terbuai. Ya aku terbuai dengan kata kata cinta dan perhatian perhatiannya, walaupun hanya dalam sms saja.

Kamu mengingatkan kisah cinta kita dulu dengan lagu lagu cinta kita, lagu Vina Panduwinata, Chrisye, bahkan kamu meminta aku mendengarkan lagu Ungu, cinta didalam hati. Kita pun terbuai dalam fatamorgana romantisme.

Aku tahu, initidak boleh terjadi dan terus berlanjut, tapi aku masih tak mampu atau mungkin lebih tepatnya tidak mau menghentikan. Aku terbuai. Aku bisa merasakan kegundahanmu, kesedihanmu, kesepianmu, kesendirianmu dan apa yang kamu rasakan. Begitu dekatnya hati ini sehingga bisa merasakan apa yang kamu rasakan, tanpa kita harus bertemu dan kamu harus bercerita.

Aku merasa sedih ketika bulan puasa kamu harus makan sahur sendirian, dan berbuka puasa juga sendirian.Dan ketika berlebaranpun kamu sendirian. Hanya berdua denganmama tanpa istri disamping kamu, padahal kamu masih memiliki seorang istri. Ketidak sukaan kamu pada hujan, karena hal itu makin mencekam kesepian kamu. Dan bertambah sedih karena kamu tidak bisa merasakan kebahagiaan, kegembiraan dan kehangatan keluarga yang aku rasakan. Dan aku ingin kamu juga merasakan kebahagian berkeluarga seperti yang aku rasakan.

Tapi sayang, amat disayangkan kamu mengkhianati aku. Kamu mengingkari kata kata kamu sendiri, ternyata kamu masih juga belum berubah, PENGECUT.

Ketika hubungan kita berjalan hampir enam bulan, aku merasakan perubahan sikap dari kamu, sempat aku tanyakan ada apa, tapi kamu selalu mengatakan aku selalu berprasangka buruk kepada kamu. Kamu tidak tahu bahwa karena kedekatan perasaan aku ke kamu, aku juga jadi bisa tahu dan merasakan perubahan sekecil apapun atau aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan. Kamu lupa aku punya kemampuan seperti ini.

Dan ternyata apa yang aku rasakan bahwa ada sesuatu yang kamu sembunyikan terbukti. Pada suatu malam, tengah malam, aku menerima satu sms dari nomer kamu yang isinya sangat menyakitkan hati aku. Sms itu ditulis dengan nada sopan tetapi menghinakan. Sms itu meminta aku untuk tidak memberikan perhatian kepada kamu lagi, karena kamu suami orang dan itu benar, kamu masih suami orang, dan dia menyuruh aku untuk memperhatikan suamiku sendiri
saja.

Aku begitu terpukul menerima sms itu. Itu suatu penghinaan besar untuk aku. Sebenarnya aku bisa saja menjawab bahwa aku memperhatikan kamu karena kamu meminta aku untuk itu, dan bahwa istri kamu tidak pernah ada untuk kamu ketika kamu sedang membutuhkannya. Ketika kamu terkapar sakit, ketika kamu harus menghadapi masalah dikantor kamu, siapa yang meberikan perhatian dan dukungan, aku. walaupun hanya melalui sms. Karena aku tidak mau kalau kita bertemu, aku takut. Jadi yang bisa maksimal aku lakukan untuk kamu ya hanya sms itu saja. Tapi untunglah akal sehatku masih bersemayam dalam benak. Aku tidak menjawab sms itu.

Dan yang paling aku sesalkan adalah, kamu pun menghilang. Kamu tidak pernah lagi menghubungi aku, kamu tidak menerangkan apa yang telah terjadi. Itu sangat menyakitkan sekali. Tapi aku juga tidak heran karena memang begitulah sifat kamu PENGECUT. Seharusnya kamu memberi penjelasan pada aku, tapi tidak ada penjelasan apapun.

Setelah hampir setahun sejak peristiwa itu terjadi, tiba tiba kita bertemu lagi, dan sama sekali tidak terlihat adanya penyesalan diwajah kamu atas peristiwa itu. Kamu hanya tertawa tawa, dan berjanji akan bercerita, tapi aku juga tahu pasti seperti biasa kamu pasti tidak akan bercerita dan aku juga sudah tidak tertarik dengan penjelasan kamu.

Dengan adanya peristiwa ini, aku semakin yakin bahwa memang tidak salah kalau dulu aku meninggalkan kamu, dan memilih meninggalkan kamu untuk menikah dengan suamiku.
Dan aku pun berdoa agar kamu juga bisa merasakan kebahagian berkeluarga seperti yang aku rasakan.