Minggu, November 21, 2010

nostalgia

Kubuka sebuah profile di fb aku, kulihat album foto fotonya, pikiranku segera melayang bagai filmyang diputar kembali, janatungku tergetar, segera teringat lintasan peristiwa peristiwa.
Rasanya baru saja kemarin aku lalui masa masa itu. Masa yang penuh canda tawa juga air mata.
Terlintas satu nama, yang masih lekat dalam ingatan, masih dekat didalam hati, tapi entah dimana kini dia berada.
Satu nama, cuma satu nama, tapi mampu menggetarkan jiwa raga, menuntunku menulis ini, karena tak mungkin ku ungkapkan rasa hati. Ya hanya satu nama, yang kini entah dimana.
Dia telah mengisi hari hariku, menjadikan tangisku jadi tawa, menjadikan sedihku jadi senyum.
Lebih dari sepuluh tahun kita menjalin cerita, yang membuatku tak bisa pindah ke lain hati.
masih terngiang kata katamu, tak perlu kau katakan cinta karna aku tau kamu menyayangiku, tak perlu ku katakan cinta karna kamu tahu aku sangat sayang padamu.
Saat itu aku hanya terpana dan terpana tak tahu harus berkata apa.
Sedih, bahagia bercampur menjadi satu.
Karna aku tak tahu harus berkata apa. Aku merasa kehilangan dirimu, habis sudah asaku.
Tapi aku tahu aku juga masih memilikimu, engkau selalu ada untukku.
Tapi sampai kapan, belum ku tahu.
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk pergi darimu, dan ternyata engkaupun telah siap untuk meninggalkan ku.
Kau bawa undangan itu kepadaku, minggu depan aku akan menikah. Terpuruklah hatiku, hancur berkeping tercerai berai. Ku tahu inilah saatnya, sampai juga waktunya. Setelah sepuluh tahun lebih menunggu.
Seharusnya itu tak perlu terjadi, apabila kita lebih membuka hati. Seharusnya akupun tak perlu bersedih karena pernikahanku juga tinggal menunggu hari.
Aku tak pernah berharap lagi dia akan ada untukku lagi. Karena seseorang telah menanti engkau dan aku. Kita tidak bisa seperti dulu lagi, karena hati kita sudah ada yang memiliki.
Masih terngiang juga kata kata terakhirmu, engkau memintaku untuk berjanji, berjanji untuk menjaga diri dan hati, karena kamu sudah tidak ada lagi. karna kau sudah tidak bisa lagi menjaga hati ini. Tapi aku tahu pasti bahwa kau tetap ada di relung hatiku.
Dan kini mencuat lagi ketika ku lihat foto nostalgia sma mu, kucari kesetiap sudut barangkali ada dirimu. Nihil.
Tapi nostalgia itu telah menggetarkan hati dan mengusik hati teringat padamu lagi.
Walau dua puluh tahun lebih telah berlalu, tapi kau tetap dihatiku. Dan akan selalu ada.

Tidak ada komentar: