Senin, November 08, 2010

SEORANG TEMAN DG KETULUSAN HATI

Seorang teman mengirimi aku sebuah cerita tentang seorang guru, guru Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar. Dan dia sangat menyukai pekerjaannya yang selalu berhubungan dengan anak anak karena menurutnya mereka itu mempunyai hati yang tulus dalam bersikap, tidak seperti orang dewsasa yang penuh kepura puraan. Dan dia berharap dia bisa mempunyai hati yang tulus seperti anak anak itu.

Cerita ini mengingatkan aku kepada seseorang yang kukenal baik.
Dia seseorang yang mengabdikan hidupnya untukkeluarganya, suami dan anak anaknya.
Dia seorang yang tulus dalam melakukan sesuatu, tidak memiliki pamrih bila membantu orang, bahkan sekedar pujianpun ia hindarkan. Prinsipnya kalau tangan kanan memberi sedapat mungkin tangan kiri tidak boleh tahu. (kiasan).
Dia juga seorang guru, guru Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar.
Dia disayang oleh hampir setiap orang yang mengenalnya, dari anak anak, ramaja, orang dewasa bahkan para orang tua.
Sikapnya selalu riang dan setiap keberadaannya selalu membawa kegembiraan bagi orang sekitarnya. Karena dia percaya kegembiraan dapat ditularkan begitu pula dengan kesedihan, makanya dia tidak mau dilihat orang sedang bersedih, karena dia tidak ingin orang jadi ikut bersedih karena melihat dia bersedih.
Dia tidak memiliki keinginan yang berlebihan, dia hanya ingin dirinya menjadi orang yang berguna bagi agamanya, bagu keluarga dan bagi orang orang disekilingnya.Walaupun usianya belum terlalu tua tetapi dia menjadi tempat bertanya bagi keluarga, kerabat dan teman temannya. Tetapi dia pun tidak pernah berhenti belajar. Karena menurutnya hidup itu adalah proses belajar dan kita dapat belajar dimana saja, kapan saja dan dari siapa saja.
Belajar dari siapa saja, dari buku, dari alam, dari anak anak, orang tua pokoknya dari siapa saja.
Temannya sangat banyak dan dari berbagai macam kalangan.
Kalangan pengusaha, eksekutif, pedagang, bahkan pedagang di pasar pasar sekalipun, menjadi temannya, tukang angkut barang di pasar, seniman, ibu ibu pengajian, ibu ibu sosialita, disetiap lapisan masyarakat dia memiliki teman.
Dia merasa bahagia bila melihat orang lain bahagia dan dia bisa ikut menangis sedih ketika melihat dan mendengar orang lain bersedih atau menderita sementara dia atidak dapat menolong atau berbuat sesuatu untuk mereka.
Dia begitu mengagumkan, moga aku bisa seperti dirinya, yang melakukan segala hal dengan hati, dengan ketulusan hati.

Tidak ada komentar: