Senin, November 08, 2010

Suami yang luar biasa


Bila kita mendengar seoang istri melayani dan mengurus suaminya itu adalah hal biasa dan memang sudah seharusnya. Dan apabila kita melihat dan mendengar seorang istri melayani dan mengurus suaminya yang sedang sakit atau sakit yang menyebabkan dia tidak bisa melakukan apa apa sendiri dan istrinya yang mengurus dan membantunya itu juga hal yang dianggap biasa oleh orang orang pada umumnya.

Tetapi, bagaimana bila kejadian itu dibalik, tetapi seorang suami yang mengurus dan meladeni istrinya, karena sang istri menderita sakit akut yang parah sehingga memerlukan bantuan suami.

Kemarin, suami ku bercerita, bahwa dia ketemu dengan teman lama yang sudah lama tidak berjumpa. Sekarang temannya itu telah menjadi pengusaha yang sukses. Dan dia bercerita, kesuksesannya ini adalah berkata jasa istri yang sangat dicintainya.
Menurutnya istrinya itu adalah semangat hidupnya, belahan jiwanya, dia akan merasa ada sesuatu yang tidak lengkap bila tidak ada istrinya. Masih menurutnya, istrinyalah yang selalu membangkitkan semangatnya ketika ia sedang merasa terpuruk, istrinyalah yang selalu menghiburnya ketika dia sedang merasa kecewa atau sedih, istrinya juga yang selalu menenangkannya kalau dia sedang resah gelisah gundah dan marah dan isterinya jugalah yang selalu mendorong dia untuk maju. Tetapi, sekarang istrinya sakit, kena stroke, yang menyebabkan ia harus selalu tergantung dengan orang lain dalam mengerjakan aktivitas hariannya. Dan tahu kah apa yang dilakukan oleh suami itu. Sekarang ia yang ganti mengurus istrinya. Sebelum berangkat kantor dan sesudah pulang dari kantor. Teman suamiku itu begitu telaten mengurus dan merawat istrinya. Bukannya mereka tidak memiliki anak yang sepatutnya mengurus ibunya, tetapi sang suami lah yang tidak mengijinkan orang lain kecuali dia yang mengurus dan merawat istri, bahkan anaknya sendiripun tidak diijinkannya.
Sebegitu besar cintanya pada istrinya, sehingga dia mau melakukan itu semua dengan ikhlas dan senang hati.

Oh, aku jadi teringat dengan ayah ibuku. Mereka begitu saling mencintai. Ketika ayahku sakit kena stroke, ibuku yang merawat dia dengan sepenuh hati, sampai ayahku bisa 75% pulih kembali. Tetapi ketika ibu juga terkena stroke, ayahku dengan segala keterbatasannya berusaha untuk merawat ibuku. Diakhir akhir hayatnya dimana stroke telah menyerang mereka sampai beberapa kali, mereka bahu membahu untuk saling menjaga satu sama lain. Bahkan mereka tetap bisa saling menunjukkan rasa kasih diantara mereka. Sampai akhirnya maut yang memisahkan mereka. Karena ayahku telah dipanggil lebih dahulu oleh Yang Maha Pemilik. Dan ketika akhirnya ibuku pun dipanggil oleh Yang Maha Pemilik, mereka dikuburkandalam satu liang, sebagai tanda cinta kasih diantara mereka. Karena memang 2 bulansebelum ibuku meninggal beliau berpesan kalau dia meninggal agar dikuburkan satu liang dengan ayahku.

Ada lagi cerita tentang sahabatku. Sahabat aku ini menikah tetapi tidak dikaruniai anak, jadi mereka hanya hidup berdua saja. Malang tak dapat di tolak untuk tak dapat di raih, sahabatku divonis sakit kanker rahim, stadium lanjut. Ia sudahpergi berobat kemana mana, baik medis maupun non medis, tapi tidak membuahkan hasil, kondisinya makin menurun sampai akhirnya hanya bisa berbaring ditempat tidur saja. Selama ia sakit, hanya suami dan seorang pembantunyalah yang merawat dia. Dan selama mereka menikah selama 25 tahun lebih, tak sekalipun suaminya terbersit untuk menikah lagi. Mereka tetap saling menyayangi. Dan yang membuat hati aku menjadi sangat tergetar, ketika sahabat ku ini meninggal dunia, suaminyalah yang mengurus jenasahnya. Ia memandikan sendiri istrinya dengan penuh kasih. Oh rasanya sempurna sekali kasih sayangnya, ia merawatnya ketika istrinya sakit sampai di akhir hayatnya.

Menurut aku mereka adalah SUAMI SUAMI YANG LUAR BIASA, mencintai istrinya dengan sepenuh hati.
Aku membayangkan, betapa luar biasanya laki laki ini, yang mau merawat istrinya yang tidak berdaya bukan meninggalkannya, mencari istri baru seperti kebanyakan laki laki. Betapa luar biasanya. Aku jadi bertanya di dalam hati bisakah suamiku melakukan hal hal seperti suami suami yang luar biasa itu?

Aku tak tahu, tapi aku bisa merasakan sampai saat ini, dan mudah mudahan terus sampai mati, ia juga suami yang luar biasa. Ketika aku terbaring sakit tak berdaya, dia selalu ada disisi aku, merawat dan menemani aku. Dia selalu mendukung aku, apapun dia upayakan untuk membahagiakan aku. Dia memang bukan suami yang sempurna, memiliki kekurangan dan kelemahan tetapi dia sempurna untuk aku, karena kekurangannya membuat aku menjadi istri yang sempurna.

Aku pernah iseng bertanya padanya tentang perasaan dia ke aku, seberapa besar cintanya padaku. Dia hanya tertawa kecil, katanya seharusnya aku bisa menilai sendiri, dan jangan pernah mengharapkan ia akan menjawabnya, karena itu rahasia hatinya, hanya dia dan Tuhan yang tahu katanya.

Hm dasar lelaki suka sok gengsi. Tapi biarlah dia tidak mau bicarapun aku sudah tahu, aku sudah bisa merasakan besarnya cinta dia padaku. DIA MEMANG SUAMI YANG LUAR BIASA untuk diriku. Terima kasih Tuhan, Engkau memberikan dia untuk ku, semoga kasih diantara kami bisa abadi sampai mati. Amin..

Dan bagaimana dengan para suami, apakah anda sudah menjadi suami yang luar biasa untuk istri anda?
































Tidak ada komentar: