Sabtu, Februari 21, 2009

cinta tidak harus memiliki

Kenapa ya kita sering terjerumus pada cinta yang menjerumuskan.
Cinta itu sebenaranya begitu indah dan suatu anugrah, apabila kita benar benar memahaminya dan mencintai dengan setulus hati dan bisa menempatkannya pada porsi dan posisi yang tepat.
Banyak orang yang bahagia karna cinta, punya gairah hidup karena cinta tetapi cinta juga bisa membuat orang menderita, bahkan mati.
Kenapa semua itu bisa terjadi, yaa karena mereka tidak bisa atau mampu menempatkan rasa cinta itu pada tempat yang benar.
Tak dapat dipungkiri bahwa untuk menempatkan cinta pada tempatnya tidaklah mudah tapi bukan berarti tidak bisa.
Tergantung pada diri kita, apakah kita mau atau tidak melakukannya.

Kemarin seorang teman curhat sama aku, katanya dia sedang jatuh cinta dan perasaan ini menyiksanya, karena yang dia cintai adalah istri teman baiknya. Nah loh. Dia bingung, dia ga mau merusak rumah tangga orang, tapi dia juga ga bisa meninggalkan wanita itu, karena menurutnya wanita itu juga cinta banget sama dia sampai dia rela menginggalkan suaminya demi dia.(nah loh... masya Alloh.... bujubuneng...). Dan sekaang dia ga au musi bagaimana.

Temanku sudah cukup berumur (alias tuir uir... tue bo... ) kalo aku nasehatin masa iya mau denger en terima, jadi aku critain aja deh pengalaman aku.

pengalamanku begini;
Aku keatemu lagi sama mantan pacarku yang sudah bertahun tahun ga ketemu. Ternyata ketika ketemu lagi, perasaan dia ke aku, kasih sayangnya, perhatiannya, kepeduliannya bahkan cintanya padaku tidak berubah. Tidak berubah... dahsyat sekali.
Padahal sudah bertahun tahun, hampir duapuluh tahun, dan aku sudah berkeluarga dengan 3 orang anak. Dan dia pun telah beristri.
Ada rasa senang, bangga, dan terharu melihat kenyataan ini. Bukannya aku ge-er atau ke pede-an. Karena waktu ketemu kami tidak hanya berdua, aku bersama anakku yang tertua, dan dia yang mengatakan hal itu, menurutnya dia bisa melihaat dan merasakan bahwa mantan aku masih menyimpan rasa itu.
Memang pada satu kesempatan yang singkat itu, dia juga sempat mengungkapakan perasaannya padaku. Tetapi dia juga menekankan bahwa dia tak mau merusak hubungan rumah tanggaku, karena memang cinta itu tidak harus memiliki. Dia juga mengatakan bahwa sudah bertahun tahun dia mencari kabarku, dan baru hari itu dia bisa ketemu aku dan mengungkapkan perasaannya padaku yang masih belum berubah, dan dia pun meminta ijin untuk tetap menyayangi dan mencintaiku walau hanya dalam hati. (adududuh romantis banget ga sih.. meleleh... lumer... hati ini).

Dan kemudian apa yang terjadi, Setelah pertemuan itu, memang kami tetap berhubungan tetapi hanya melalui sms dan telpon sekali sekali.Tak sekalipun kami mengadakan pertemuan, dan tak sekalipun kami saling curhat, kami saling menjaga hati.
Suatu relasi yang indah dan menyenangkan hati. Tapi akhirnya aku juga menyadari walaupun kami bisa menjaga hati dan diri, kami hanya manusia biasa, akhirnya dengan berat hati kami mengakhiri hubungan silaturahmi ini. Berat... sangat berat memang, berhari hari, aku sempaat bersedih hati, tapi aku pun berpikir kalau aku teruskan hubungan ini sampai kapan dan apa manfaatnya bagi kami, bukankah sangat manusiawi sekali bahwa sesekali ada rasa sakit hati atau cemburu diantara kami,karena masih ada cinta didalam hati

Jadi, hubungan itu kami akhiri, sekian sampai disini. karena itulah yang terbaik. Kami khawatir, kami tak bisa menahan diri. Kami berpisah tanpa sakit hati. Dengan penuh pengertian dan cinta sepenuh hati. Karena kami tetap meyakini, cinta tidak harus memiliki, cinta bisa kita simpan abai didalam hati, tanpa harus saling menyakiti siapapun, tanpa harus menghianati siapapun. Inilah yang aku maksudkan menempatkan rasa cinta pada tempatnya. Kasih sayang dan cinta kasih, jadi terasa begitu indah dan tulus dan ikhlas. Merasa senang dan bahagia, melihat orang yang dikasihinya bahagia.

Tidak mudah, tapi bisa dijalankan.Inilah yang aku ceritakan pada temanku. Aku tak tahu keputusan apa yang akan diambilnya, apakah dia akan memperturutkan nafsu hatinya untuk memiliki cinta itu sendiri, atau... entahlah aku tak tahu,apa yang akan ia pilih.

2 komentar:

isyqacombat mengatakan...

cinta tu dtg tanpa sedar...cinta jugak bukan diminta hadir tapa paksaan ianya rela tanpa agung...tp belum tentu kita dpt memiliki sepenuhnya...sebab kira engerti cinta itu tak mesti memiliki.....

laranti mengatakan...

kamu benar sekali.... cinta tak harus memiliki, dan ia begitu agung.