Senin, Februari 02, 2009

masih orang kecil

Masih cerita tentang orang kecil, tapi kalo ini bener bener cerita wong cilik (istilahnya bu Mega) yang berjiwa besar.

Kalau aku lagi bete bin suntuk, aku suka jalan ketempat tempat keramaian dimana aku bisa melihat dan bertemu dengan orang orang yang suka menyebut dirinya orang kecil itu. Aku jadi bisa lebih mensyukuri hidup aku.

Aku suka jalan naik angkot, (yang walaupun nyebelin dan nyeremin karena bawa mobilnya kaya bawa kambing, bukan manusia, ampyun). Tapi didalam angkot tadi aku bisa melihat berragam orang denganberagam ekspresinya. Dari ibu ibu yang mau kepasar, bapak bapak yang mau ngantor, anak anak mau skolah, dan banyak deh ragamnya. Biasanya mereka mereka ini, aku bisa banyak belajar mengenai arti kehidupan ini. Karena berbagai cerita bisa kita dengar disini.

Ada ibu ibu yang setiap pagi harus berjualan nasi uduk, untuk membiayai sekolah anaknya yang 5 orang, paling kecil masih kelas 2 SD, yang paling besar udah lulus SMA dan sekarang sudah kerja jadi cleaning service di salah satu mall. Dengan bangganya beliau bercerita bahwa dengan berjualan nasi uduk dia bisa menghidupi keluarganya karena suaminya telah meninggal dunia 6 th yang lalu, dan dia juga bangga kalo sekarang anak sulungnya sudah kerja (walaupun 'hanya' sebagai cleaning service, yang oleh banyak orang sering dipandang sebelah mata) dan sudah bisa banatu sedikit sedikit biaya sekolah adiknya, ibu itu bercerita dengan bangganya. "Yah neng. rejeki itu ga kemana, asal kita ikhlas ngejalaninnya, Insya Allah ada jalannya", ia mengakhiri ceritanya

Nyees, rasaya hatiku, ini dia orang kecil yang berjiwa beusar, ikhlas, tapi tetap berusaha dan istiqomah. Beliau mencari uang, nyari makan juga tapi ga pake bikin orang lain sebel atau nyusahin orang.

Masih sangat banyak cerita cerita yang bisa menggugah hati dan semangat ini, yang aku dapat kalau aku membaur dengan mereka mereka itu. Dan aku menjadi lebih bersyukur dengan apa yang telah aku dapatkan. Tidak hanya dari pengalaman naik angkot, tapi juga ketika aku nongkrong di pasar tradisional yang becek dan bau, atau terminal yang panas dan berdebu.
Cerita lucu, sedih mengharukan, nyebelin pokoknya banyak deh. mau coba?

Tidak ada komentar: